31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Berapapun harga logis Omega di permulaan masa, persamaan<br />

Einstein menunjukkan semestinya ia hampir nol hari ini. Agar harga<br />

Omega mendekati angka 1 bermiliar-miliar tahun pasca big bang, itu<br />

butuh keajaiban. Inilah yang dalam kosmologi disebut sebagai<br />

finetuning problem (persoalan penyetelan halus). Tuhan, atau pencipta,<br />

harus “memilih” harga Omega dalam marjin akurasi yang fantastik<br />

supaya Omega berharga sekitar 0,1 hari ini. Agar Omega berada antara<br />

0,1 sampai 10 pada hari ini, Omega harus seharga 1,00000000000000<br />

satu detik pasca big bang. Dengan kata lain, di permulaan masa, harga<br />

Omega harus “dipilih” setara dengan angka 1 hingga marjin 1 per 100<br />

triliun, yang mana sulit dijangkau pikiran.<br />

Bayangkan mencoba mengimbangkan sebatang pensil secara<br />

vertikal pada ujungnya. Tak peduli seberapa keras kita mencoba,<br />

lumrahnya ia jatuh. Kenyataannya, perlu penyetelan halus berpresisi<br />

tinggi untuk mengimbangkan pensil dengan tepat agar tidak jatuh.<br />

Nah, coba seimbangkan pensil pada ujungnya agar tetap vertikal<br />

bukan hanya selama satu detik, melainkan bertahun-tahun! Anda<br />

menyaksikan penyetelan hebat untuk memperoleh Omega seharga 0,1<br />

hari ini. Keliru sedikit saja dalam penyetelan Omega akan menghasilkan<br />

Omega dengan harga jauh dari 1. Jadi mengapa Omega begitu<br />

dekat dengan 1 hari ini, padahal menurut aturan semestinya berselisih<br />

jauh?<br />

Bagi Guth, jawabannya sangat jelas. Alam semesta berinflasi<br />

dengan derajat luar biasa hingga memflatkan alam semesta. Seperti<br />

seseorang yang menyimpulkan Bumi flat karena dia tidak mampu<br />

147

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!