31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

teknis... Pertama, ia memecahkan persoalan hirarki, yang<br />

menggagalkan teori GUT. Ketika menyusun unified field theory,<br />

kita menghasilkan dua skala massa yang berbeda sekali.<br />

Beberapa partikel, seperti proton, mempunyai massa seperti<br />

yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun partikel<br />

lain sungguh masif dan mempunyai energi yang sebanding<br />

dengan yang ditemukan dekat big bang, energi Planck. Dua skala<br />

massa ini harus tetap terpisah. Namun, saat kita sertakan dalam<br />

koreksi quantum, kita menemukan bencana. Disebabkan oleh<br />

fluktuasi quantum, dua tipe massa ini mulai bercampur, karena<br />

terdapat probabilitas terhingga bahwa salah satu set partikel<br />

ringan akan berubah menjadi set partikel berat lain, dan<br />

sebaliknya. Ini artinya pasti terdapat rangkaian kesatuan<br />

partikel bermassa bervariasi di antara massa sehari-hari dan<br />

massa amat besar yang ditemukan saat big bang, yang jelas tidak<br />

kita saksikan di alam. Di sinilah supersimetri masuk. Terdapat<br />

proses penetralan menawan yang terjadi, sehingga dua skala<br />

tersebut tak pernah saling berinteraksi. Suku fermion persis<br />

menetralkan suku boson, memberikan hasil terhingga.<br />

Sepanjang pengetahuan kita, supersimetri mungkin merupakan<br />

satu-satunya solusi untuk persoalan hirarki.<br />

Di samping itu, supersimetri memecahkanpersoalan yang<br />

pertama kali diajukan oleh teorema Coleman-Mandula pada<br />

1960-an, yang membuktikan bahwa mustahil untuk mengkombinasikan<br />

kelompok kesimetrian yang beraksi terhadap quark,<br />

574

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!