31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dan fungsi gelombang kucing hidup harus bervibrasi dalam<br />

kesinkronan yang hampir tepat, sebuah kondisi yang disebut<br />

koherensi. Tapi secara eksperimen, ini hampir mustahil. Membuat<br />

objek-objek koheren bervibrasi secara berbarengan di laboratorium<br />

adalah sesuatu yang luar biasa sulit. (Pada prakteknya, sulit untuk<br />

membuat lebih dari segenggam atom bervibrasi secara koheren sebab<br />

terdapat interferensi dari dunia luar.) Di dunia riil, objek-objek<br />

berinteraksi dengan lingkungan, dan interaksi kecil dengan dunia luar<br />

bisa mengganggu dua fungsi gelombang, dan kemudian mereka mulai<br />

“berdekoherensi”—yakni, rontok dari kesinkronan dan berpisah.<br />

Sekali kedua fungsi gelombang tidak lagi saling bervibrasi secara<br />

sefase, Zeh menunjukkan, dua fungsi gelombang itu tak lagi<br />

berinteraksi dengan satu sama lain.<br />

Many Worlds<br />

Awalnya, dekoherensi terdengar memuaskan, karena fungsi<br />

gelombang kini kolaps bukan lewat kesadaran tapi lewat interaksi<br />

acak dengan dunia luar. Tapi ini masih belum memecahkan<br />

pertanyaan fundamental yang menggelisahkan Einstein: bagaimana<br />

alam “memilih” ke kondisi mana ia kolaps? Ketika sebuah molekul<br />

udara mengenai kucing, siapa atau apa yang menentukan kondisi<br />

akhir kucing? Terhadap pertanyaan ini, teori dekoherensi hanya<br />

menyatakan bahwa dua fungsi gelombang berpisah dan tak lagi<br />

berinteraksi, tapi tidak menjawab pertanyaan awal: apakah kucing itu<br />

hidup atau mati? Dengan kata lain, dekoherensi menjadikan<br />

263

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!