31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 1<br />

Gambaran Bayi Alam Semesta<br />

Penyair hanya meminta agar kepalanya memasuki langit.<br />

Sedangkan pemikir berusaha agar langit masuk ke dalam<br />

kepalanya. Dan pecahlah kepalanya.<br />

—G.K. Chesterson<br />

Saat kanak-kanak, saya punya konflik pribadi menyangkut<br />

keyakinan saya. Orangtua saya dibesarkan dalam tradisi Buddha.<br />

Namun saya menghadiri sekolah Minggu setiap pekan, di mana saya<br />

senang mendengar kisah-kisah alkitab mengenai ikan paus, bahtera,<br />

pilar garam, gading, dan apel. Saya terpesona oleh cerita-cerita<br />

perumpamaan Perjanjian Lama ini, yang menjadi bagian favorit saya<br />

di sekolah Minggu. Bagi saya cerita banjir besar, semak panas, dan air<br />

perpisahan jauh lebih mengasyikkan daripada nyanyian dan meditasi<br />

Buddhis. Kisah-kisah heroisme dan tragedi kuno ini menggambarkan<br />

secara jelas pelajaran moral dan etika yang dalam yang telah<br />

menyertai saya sepanjang hidup.<br />

Suatu hari di sekolah Minggu, kami mempelajari Kejadian. Kisah<br />

Tuhan berkata keras dari surga, “Jadilah Cahaya!”, terdengar jauh<br />

lebih dramatis dibanding meditasi Nirwana dalam sunyi. Dengan polos<br />

saya bertanya kepada guru sekolah Minggu, “Apakah Tuhan punya<br />

25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!