31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

permulaan masa. Tapi tak mungkin informasi telah berjalan dari titiktitik<br />

berlawanan di langit malam (terpisah lebih dari 26 miliar tahuncahaya)<br />

sejak big bang.<br />

Situasi semakin buruk jika kita memandangi langit 380.000 tahun<br />

pasca big bang, ketika radiasi latar pertama kali terbentuk. Jika kita<br />

memandang titik-titik berlawanan di langit, kita lihat radiasi latar<br />

hampir seragam. Tapi menurut kalkulasi dari teori big bang, titik-titik<br />

berlawanan ini terpisah 90 juta tahun-cahaya (lantaran perluasan<br />

ruang sejak ledakan). Tapi tak mungkin cahaya telah menempuh 90<br />

juta tahun-cahaya dalam 380.000 tahun saja. Itu berarti informasi<br />

berjalan jauh lebih cepat daripada kecepatan cahaya, yang mana<br />

mustahil.<br />

Menurut aturan, alam semesta semestinya terlihat kental, di mana<br />

satu bagian terlalu jauh untuk bersinggungan dengan bagian jauh lain.<br />

Bagaimana alam semesta bisa terlihat begitu seragam, padahal cahaya<br />

tidak punya cukup waktu untuk mencampur dan menyebar informasi<br />

dari satu bagian jauh ke bagian lain? (Fisikawan Princeton, Robert<br />

Dicke, menyebut ini sebagai persoalan horison, sebab horison<br />

merupakan titik terjauh yang dapat Anda lihat, titik terjauh yang dapat<br />

ditempuh cahaya.)<br />

Tapi Guth sadar, inflasi juga menjadi kunci untuk menjelaskan<br />

persoalan ini. Dia beralasan, alam semesta tampak (visible universe)<br />

mungkin merupakan petak kecil di bola api awal. Petak itu sendiri<br />

mempunyai densitas dan suhu yang seragam. Tapi inflasi tiba-tiba<br />

mengembangkan petak kecil materi seragam ini sebesar faktor 1050,<br />

149

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!