31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

terakhirnya: mati kedinginan.<br />

Tiga Hukum Termodinamika<br />

Jika seluruh dunia adalah panggung, sebagaimana kata Shakespeare,<br />

maka pada akhirnya harus ada babak 3. Di babak 1, kita mengalami<br />

big bang dan kelahiran kehidupan dan kesadaran di Bumi. Di babak 2,<br />

kita barangkali akan menjelajah bintang dan galaksi. Terakhir, di<br />

babak 3, kita menghadapi kematian penghabisan alam semesta dalam<br />

big freeze.<br />

Akhirnya, kita menemukan bahwa naskah harus mengikuti hukum<br />

termodinamika. Di abad 19, fisikawan merumuskan tiga hukum<br />

termodinamika yang mengatur fisika panas/kalor dan mulai<br />

merenungkan kematian akhir alam semesta. Pada 1854, fisikawan<br />

besar Jerman, Hermann von Helmholtz, menyadari bahwa hukum<br />

termodinamika dapat diterapkan pada alam semesta secara<br />

keseluruhan, artinya segala sesuatu di sekeliling kita, termasuk<br />

bintang dan galaksi, pada akhirnya harus mati.<br />

Hukum pertama menyatakan bahwa jumlah total materi dan energi<br />

adalah kekal. Walaupun energi dan materi bisa berubah menjadi satu<br />

sama lain (lewat persamaan terkenal Einstein, E = mc 2 ), jumlah total<br />

materi dan energi takkan pernah bisa diciptakan atau dihancurkan.<br />

Hukum kedua adalah yang paling misterius dan mendalam. Ia<br />

menyatakan bahwa jumlah total entropi (kekacauan atau ketidakteraturan)<br />

di alam semesta senantiasa meningkat. Dengan kata lain,<br />

segala sesuatu pada akhirnya pasti menua dan mati. Kebakaran hutan,<br />

443

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!