31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kecuali ketidakacuhan buta dan bengis.”<br />

Pada esensinya, Weinberg menaruh tantangan. Jika orang-orang<br />

percaya bahwa alam semesta mempunyai arti, lantas apa itu? Ketika<br />

para astronom mengintai keluasan kosmos, beserta lahir dan matinya<br />

bintang-bintang raksasa yang jauh lebih besar dari Matahari kita di<br />

sebuah alam semesta yang mengembang secara eksplosif selama<br />

miliaran tahun, sulit untuk memahami bagaimana semua ini bisa<br />

diatur secara akurat untuk memberi maksud kepada manusia yang<br />

tinggal di planet kecil yang beredar mengelilingi bintang suram.<br />

Walaupun pernyataan Weinberg menimbulkan banyak kemarahan,<br />

sangat sedikit ilmuwan yang bangkit untuk menghadapinya. Tapi<br />

ketika Alan Lightman dan Roberta Brawer mewawancarai<br />

sekumpulan kosmolog terkemuka untuk bertanya apakah mereka<br />

sependapat dengan Weinberg, menariknya, hanya beberapa yang<br />

menerima penilaian muram Weinberg atas alam semesta. Salah<br />

seorang ilmuwan yang teguh berpihak kepada Weinberg adalah<br />

Sandra Faber dari Lick Observatory dan Universitas California di Santa<br />

Cruz, yang berkata, “Saya tidak percaya bumi diciptakan untuk<br />

manusia. Planet ini diciptakan oleh proses alami, dan, sebagai bagian<br />

dari keberlanjutan proses-proses alami tersebut, muncul-lah<br />

kehidupan dan makhluk berakal. Dengan cara yang sama persis, saya<br />

pikir alam semesta diciptakan dari suatu proses alami, dan<br />

kemunculan kita di situ sema sekali merupakan hasil alami hukum<br />

fisika dalam porsi kita atasnya. Yang implisit dalam pertanyaan Anda,<br />

saya duga, adalah bahwa terdapat suatu kekuatan penggerak yang<br />

541

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!