31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pertama, radiasi dari bintang lain di angkasa akan mendapat energi<br />

selagi alam semesta berkontraksi; dengan demikian, bintang-bintang<br />

akan bermandikan cahaya ingsutan biru panas bintang lain. Kedua,<br />

temperatur radiasi gelombang mikro latar akan sangat meningkat<br />

selagi temperatur alam semesta membumbung. Kombinasi dua efek<br />

ini akan menciptakan temperatur yang melebihi temperatur<br />

permukaan bintang-bintang, yang akan menyerap panas lebih cepat<br />

daripada ketika melepaskannya. Dengan kata lain, bintang-bintang<br />

kemungkinan akan berdisintegrasi dan berpencar menjadi awan gas<br />

superpanas.<br />

Makhluk berakal, di bawah keadaaan ini, tak pelak lagi akan<br />

musnah, hangus oleh panas kosmik yang melimpah dari bintang dan<br />

galaksi dekat. Tak ada tempat untuk melarikan diri. Sebagaimana<br />

ditulis Freeman Dyson, “Dengan menyesal, saya harus setuju bahwa<br />

dalam kasus ini kita tak dapat melarikan diri dari penggorengan. Tak<br />

peduli seberapa dalam kita menggali Bumi untuk melindungi diri dari<br />

radiasi ingsutan biru latar, kita hanya bisa menunda akhir menyedihkan<br />

kita beberapa juta tahun saja.”<br />

Jika alam semesta sedang menuju big crunch, maka pertanyaan<br />

yang tersisa adalah apakah alam semesta akan kolaps dan kemudian<br />

melambung, sebagaimana dalam [model] alam semesta berosilasi.<br />

Skenario ini diadopsi dalam novel karangan Poul Anderson, Tau Zero.<br />

Seandainya alam semesta sesuai dengan prinsip Newtonian, ini<br />

memang mungkin, jika ada cukup gerak menyamping selagi galaksigalaksi<br />

termampatkan menuju satu sama lain. Dalam kasus ini,<br />

447

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!