31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang menyusun dunia kita hanya 0,03 persen di alam semesta. Dalam<br />

beberapa hal, sains sedang terlempar berabad-abad ke masa lalu,<br />

sebelum munculnya hipotesis atom, selagi fisikawan bergumul dengan<br />

fakta bahwa alam semesta didominasi oleh bentuk-bentuk materi dan<br />

energi tak dikenal dan sepenuhnya baru.<br />

Berdasarkan WMAP, 23 persen alam semesta terbuat dari suatu<br />

unsur aneh dan tak diketahui pasti asal-usulnya yang disebut dark<br />

matter, yang mempunyai berat, melingkungi galaksi-galaksi dalam<br />

bentuk halo raksasa, namun tak bisa dilihat sama sekali. Dark matter<br />

sangat berlimpah dan mudah menyebar sehingga, di galaksi Bima<br />

Sakti kita sendiri, lebih berat daripada semua bintang dengan selisih<br />

faktor 10. Meski tak bisa dilihat, dark matter aneh ini dapat diamati<br />

secara tidak langsung oleh para ilmuwan sebab ia menekuk cahaya<br />

bintang, seperti gelas, dan karenanya dapat ditemukan melalui<br />

besaran distorsi optik yang ia hasilkan.<br />

Terkait hasil ganjil yang didapat dari satelit WMA, astronom<br />

Princeton, John Bahcall, berkata, “Kita tinggal di alam semesta yang<br />

luar biasa dan tak masuk akal, terlepas dari karakteristik penegas yang<br />

kita ketahui sekarang.”<br />

Tapi mungkin kejutan terbesar dari data WMAP, data yang<br />

membuat komunitas ilmiah tergoncang, adalah bahwa 73 persen alam<br />

semesta, angka tertinggi sejauh ini, terbuat dari bentuk energi yang<br />

sama sekali tak dikenal bernama dark energy, atau energi tak tampak<br />

yang tersembunyi di kehampaan angkasa. Diperkenalkan oleh Einstein<br />

pada tahun 1917 tapi kemudian dibuang (dia menyebutnya “blunder<br />

38

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!