31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

melewati serangkaian malapetaka alami dan bahkan kematian alam<br />

semesta?<br />

Tahap 1: Era Primordial<br />

Di tahap pertama (antara -50 sampai 5, atau antara 10 -50 sampai 10 5<br />

detik), alam semesta mengalami perluasan pesat serta juga<br />

pendinginan pesat. Selagi mendingin, berbagai gaya, yang sebelumnya<br />

“supergaya” induk tunggal, perlahan-lahan berpisah, menghasilkan<br />

empat gaya familiar hari ini. Gravitasi lepas pertama kali, lalu gaya<br />

nuklir kuat, dan terakhir gaya nuklir lemah. Mulanya, alam semesta<br />

berwarna opaque (buram) dan langit berwarna putih, karena cahaya<br />

diserap segera setelah terbentuk. Tapi 380.000 tahun setelah big bang,<br />

alam semesta cukup mendingin bagi atom-atom untuk terbentuk tanpa<br />

dihancurkan oleh panas intens. Langit berubah hitam. Radiasi<br />

gelombang mikro latar berawal dari periode ini.<br />

Selama era ini, hidrogen primordial berfusi menjadi helium,<br />

menghasilkan campuran bahan bakar bintang masa kini yang tersebar<br />

di alam semesta. Pada tahap evolusi alam semesta ini, kehidupan<br />

adalah mustahil. Panas yang ada terlalu intens; DNA atau molekul<br />

autokatalitis yang terbentuk akan pecah terpisah oleh tubrukan acak<br />

dengan atom lain, membuat bahan kimiawi stabil kehidupan menjadi<br />

mustahil.<br />

Tahap 2: Era Berbintang<br />

Di sini, kita hidup di tahap 2 (antara 6 sampai 14, atau antara 10 6<br />

449

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!