31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ada stok besar pakaian, tidak heran Anda menemukan setelan yang<br />

cocok. Jika ada banyak alam semesta, yang tiap-tiapnya diatur oleh set<br />

angka berbeda-beda, akan ada satu [alam semesta] di mana terdapat<br />

set angka istimewa yang cocok untuk kehidupan. Kita berada di [alam<br />

semesta] yang satu itu.” Dengan kata lain, alam semesta kita adalah<br />

demikian adanya disebabkan oleh hukum rata-rata atas banyak alam<br />

semesta di multiverse, bukan lantaran rancangan besar.<br />

Weinberg rupanya sependapat pada poin ini. Weinberg, malahan,<br />

merasa ide multiverse sungguh menyenangkan secara intelektual. Dia<br />

tak pernah menyukai ide bahwa waktu dapat mendadak eksis saat big<br />

bang, dan bahwa waktu tidak mungkin eksis sebelum itu. Di<br />

multiverse, kita memiliki pembentukan alam semesta secara terusmenerus.<br />

Ada alasan khusus lain mengapa Rees lebih menyukai ide<br />

multiverse. Alam semesta, dia menemukan, mengandung sejumlah<br />

kecil “kejelekan”. Contohnya, orbit Bumi sedikit elips. Seandainya elips<br />

sempurna, maka seseorang dapat berargumen, sebagaimana para<br />

teolog, bahwa itu merupakan produk sampingan intervensi tuhan.<br />

Tapi nyatanya tidak, mengindikasikan keacakan dalam jumlah<br />

tertentu di pita tipis Goldilocks. Demikian pula, konstanta kosmologis<br />

tidak nol sempurna, melainkan kecil, yang mengindikasikan bahwa<br />

alam semesta kita “tidak lebih istimewa dari yang dibutuhkan oleh<br />

keberadaan kita”. Ini semua konsisten dengan alam semesta kita yang<br />

dihasilkan secara acak melalui kebetulan.<br />

394

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!