31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

iasanya disebut diagram Feynman dan dapat digambarkan<br />

secara grafis melalui diagram yang merepresentasikan semua<br />

kemungkinan cara beragam partikel menubruk satu sama lain.<br />

Secara historis, fisikawan disulitkan oleh fakta bahwa sukusuku<br />

teori perturbasi menjadi tak terhingga, membuat seluruh<br />

program sia-sia. Namun, Feynman dan koleganya menemukan<br />

serangkaian trik dan manipulasi cerdik yang dengannya mereka<br />

dapat menyembunyikan ketakterhinggaan ini (berkat penemuan<br />

ini mereka memenangkan Hadiah Nobel tahun 1965).<br />

Persoalan gravitasi quantum adalah bahwa set koreksi<br />

quantum ini sebetulnya tidak terhingga—tiap-tiap faktor koreksi<br />

sama-sama tak terhingga, sekalipun kita memakai sekarung trik<br />

yang ditemukan oleh Feynman dan koleganya. Kita katakan<br />

bahwa gravitasi quantum “tidak dapat dinormalkan kembali”.<br />

Dalam teori string, perluasan perturbasi ini betul-betul<br />

terhingga, itulah alasan fundamental mengapa kita mempelajari<br />

teori string di tempat pertama. (Secara teknis, bukti keras dan<br />

mutlak atas hal ini tidak ada. Namun, kelas-kelas diagram yang<br />

tak terhingga bisa ditunjukkan terhingga, dan argumen<br />

matematis yang kurang keras telah menunjukkan bahwa teori<br />

tersebut mungkin terhingga pada semua kelas.) Namun,<br />

perluasan perturbasi sendiri tidak bisa melambangkan alam<br />

semesta yang kita kenal, sebab perluasan perturbasi mempertahankan<br />

supersimetri sempurna, yang tidak kita jumpai di<br />

alam. Di alam semesta, kita melihat bahwa kesimetrian telah<br />

570

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!