31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pandang akal sehat. Dan itu cocok sepenuhnya dengan eksperimen.<br />

Jadi saya harap Anda bisa menerima alam apa adanya—absurd.” Ini<br />

telah menimbulkan perasaan gelisah di kalangan banyak fisikawan,<br />

yang merasa seolah-olah diri mereka sedang menciptakan seluruh<br />

dunia berlandaskan tanah pasir yang berpindah. Steven Weinberg<br />

menulis, “Saya akui dengan tidak senang bahwa sepanjang perjalanan<br />

hidup saya dalam kerangka teoritis, tidak ada seorang pun yang<br />

paham sepenuhnya.”<br />

Dalam sains tradisional, pengamat mencoba senetral mungkin tetap<br />

terpisah dari dunia. (Sebagaimana dikatakan oleh seorang pelawak,<br />

“Kau selalu bisa melihat ilmuwan di klub telanjang, sebab dia adalah<br />

satu-satunya orang yang menyelidiki hadirin.”) Tapi sekarang, untuk<br />

pertama kalinya, kita menyaksikan bahwa adalah mustahil untuk<br />

memisahkan pengamat dari yang diamati. Sebagaimana suatu kali<br />

dikemukakan oleh Max Planck, “Sains tidak bisa memecahkan misteri<br />

tertinggi Alam. Sebab menurut analisis terakhir, kita sendiri<br />

merupakan bagian dari misteri yang tengah coba kita pecahkan.”<br />

Persoalan Kucing<br />

Erwin Schrödinger, yang pertama kali memperkenalkan persamaan<br />

gelombang, berpikir bahwa ini sudah keterlaluan. Dia mengaku<br />

kepada Bohr bahwa dirinya menyesal pernah mengajukan konsep<br />

gelombang jika itu memperkenalkan konsep probabilitas ke dalam<br />

fisika.<br />

Untuk melumpuhkan ide probabilitas, dia mengajukan sebuah<br />

248

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!