04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

Mula-mula <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> mengambil dari surah Al-Qiyamah itu<br />

jumlah 4 (empat) ayat, yaitu dengan menulis <strong>di</strong> pojok kanan<br />

dari terjemahannya angka-angka: Al-Qur'an 75: 7-10, yang<br />

berarti ayat ketujuh sampai dengan kesepuluh dari surah<br />

Al-Qiyamah telah <strong>di</strong>kutipnya. Akan tetapi anehnya, mereka<br />

tidak menterjemahkan empat ayat, melainkan hanya dua ayat<br />

saja, yaitu ayat ketujuh sampai dengan kedelapan.<br />

Kedua, cara <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> menterjemahkan dua ayat, tujuh dan<br />

delapan dari surah Al-Qiyamah itu jauh menyimpang dari<br />

maknanya bahkan dari peristiwa yang terkandung <strong>di</strong> dalamnya.<br />

Mereka, anak buah Mirza Ghulam ini menterjemahkannya<br />

ayat-ayat itu sebagai berikut:<br />

"Maka apabila pemandangan itu begitu mencengangkan, dan<br />

bulan telah gelap cahayanya (gerhana), dan matahari<br />

serta bulan telah <strong>di</strong>himpun."14<br />

Kemu<strong>di</strong>an <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> mengartikan matahari dan bulan telah<br />

<strong>di</strong>himpun itu, dengan kata-kata:<br />

"Maka pertemuan antara bulan dan matahari itu berkenaan<br />

dengan terja<strong>di</strong>nya dua gerhana dalam satu bulan, yaitu<br />

bulan Ramadhan. sebagaimana yang tersebut dalam ha<strong>di</strong>ts."15<br />

Yang ketiga, <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> sengaja berbuat dengan memotong<br />

ayat-ayat Al-Qur'an itu dan menterjemahkannya dengan<br />

semaunya, supaya dapat mengkaitkan ayat-ayat tersebut dengan<br />

peristiwa munculnya Imam Mah<strong>di</strong> In<strong>di</strong>a, Mirza Ghulam Ahmad.<br />

Satu perbuatan yang lucu dan memalukan.<br />

Tidak lain surah 75: 7-10 itu terkandung <strong>di</strong>dalamnya<br />

saat-saat terja<strong>di</strong>nya hari kiamat. Surahnya sudah jelas<br />

<strong>di</strong>sebut: surah Al-Qiyamah. Dan isi dari ayat-ayat 7 sampai<br />

dengan sepuluh itu adalah:<br />

"apabila pemandangan sangat mencengangkan serta<br />

menakutkan, dan bulan telah gelap cahayanya, dan<br />

matahari dan bulan telah <strong>di</strong>himpun, rusak peredarannya,<br />

ketika itu, manusia bertanya: ke manakah kita akan<br />

lari?!"<br />

Jelas bahwa ayat-ayat tujuh sampai dengan sepuluh itu<br />

menggambarkan peristiwa datangnya hari kiamat. Tidaklah kita<br />

lihat bahwa ayat sebelumnya, yakni ayat enam, merupakan<br />

soal: "apakah hari kiamat itu?" Maka Allah s.w.t. menjawab<br />

dari soal itu pada ayat sesudahnya yaitu ayat-ayat tujuh<br />

sampai ayat-ayat seterusnya.<br />

Satu penipuan dan kedustaanlah yang <strong>di</strong>lakukan orang-orang<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/CabikTirai.html (6 of 8)14/05/2006 21:44:33

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!