04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

Adapun yang <strong>di</strong>maksud dengan kata-kata "terpuji itu" ialah<br />

bahwa perkawinannya dengan ga<strong>di</strong>s itu akan terlaksana.<br />

Selanjutnya ia mengumumkan dalam kitab Dafa elwathawis<br />

halaman 228, sebagai berikut: "Biarlah mereka yang<br />

mengingkari kebenaran akan <strong>di</strong>peringatkan dan menyesali <strong>di</strong>ri<br />

mereka, demikian ramalanku pasti tepat."<br />

Semua itu adalah klimaks dari reaksi Mirza Ghulam, <strong>di</strong>mana ia<br />

telah mengancam lewat wahyu-wahyunya. Bahwa ia telah<br />

mengumumkan pertunangannya dengan Begum kemu<strong>di</strong>an pertunangan<br />

itu ternyata <strong>di</strong>selenggarakan sen<strong>di</strong>ri oleh Allah. Kemu<strong>di</strong>an ia<br />

umumkan perkawinannya dan perkawinannya itu juga<br />

<strong>di</strong>selenggarakan oleh Allah karena atas kehendakNya pula.<br />

Akhirnya Mirza menegaskan bahwa semua itu pasti terja<strong>di</strong> dan<br />

harus terja<strong>di</strong>.<br />

Dalam kitab <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>, "Facts About <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> Movement"<br />

halaman 31, seorang bernama Mesum Beg menulis satu pembelaan<br />

terhadap Al-Majnun Mirza Ghulam bahwa keluarga besar Ahmad<br />

Beg <strong>di</strong>mana sang dara itu berada, ternyata mereka ini kena<br />

pengaruh hukum maupun tra<strong>di</strong>si yang berlaku <strong>di</strong> kalangan<br />

masyarakat Hindu, yaitu bahwa satu perkawinan antar keluarga<br />

dekat seperti Mirza Ghulam dengan Muhamma<strong>di</strong> Begum itu,<br />

tidak dapat <strong>di</strong>benarkan. Hal ini, kata Mesum Beg, terja<strong>di</strong><br />

juga tatkala Nabi Muhammad akan mengawini puteri Zainab.<br />

Maka jelaslah letak persoalan yang sebenarnya, mengapa Ahmad<br />

Beg menolak mengawinkan anaknya dengan Mirza yang masih<br />

kerabat dekat itu. Rupa-rupanya ia mengikuti satu peraturan<br />

bukan dari Islam. Benarkah itu semua? Sheik Najjaar tidak<br />

banyak menaruh perhatian pada pembelaan Mesum Beg.<br />

Bagaimana kisah selanjutnya dari love affair Mirza itu?<br />

Sembuhkah sukma Mirza dari derita asmara. Sayang sekali<br />

semua yang <strong>di</strong>impi-impikan Mirza tidak terja<strong>di</strong> dan bagaimana<br />

dengan Mirza? Hatinya makin remuk lebih-lebih setelah<br />

<strong>di</strong>dengarnya kabar bahwa keluarga ga<strong>di</strong>s itu memutuskan untuk<br />

mengawinkan puterinya dengan seorang pemuda bernama: Sultan<br />

Muhammad. Mirza Ghulam sangat se<strong>di</strong>h ia menangis dan menangis<br />

akhirnya ia menulis surat pada setiap keluarga ga<strong>di</strong>s itu,<br />

mula-mula memberi peringatan, tapi akhirnya ia mohon dengan<br />

sangat karena tak tahan lagi hidup tanpa ga<strong>di</strong>s itu.<br />

Permohonannya tidak mendapat jawaban. Bahkan <strong>di</strong> antara<br />

mereka yang menolak permohonan Mirza itu adalah keluarganya<br />

sen<strong>di</strong>ri, ialah anak isteri dari Fazl Ahmad. Akibatnya Mirza<br />

Ghulam kena pukul lebih hebat lagi.<br />

Maka ia lalu bertindak sesuatu yang tidak <strong>di</strong>sukai oleh<br />

Agama, yaitu memerintahkan anaknya untuk menceraikan<br />

isterinya dengan segera. Terja<strong>di</strong>lah perceraian itu. Lebih<br />

dari itu, puteranya yang lain yang tidak menyukai cara-cara<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/LoveAffair.html (4 of 7)14/05/2006 21:44:44

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!