04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

Rupa-rupanya, baik tuhan Mirza maupun Mirza Ghulam sen<strong>di</strong>ri<br />

pada waktu pes melanda Punjab, kedua-duanya berada dalam<br />

sikap "angkara-murka" terhadap manusia-manusia yang bukan<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>. Ini lebih meyakinkan kita jika kemu<strong>di</strong>an sesudah<br />

itu, kita melihat betapa Mirza Ghulam Ahmad telah<br />

menyemburkan kata-kata yang paling menegakkan bulu roma pada<br />

saat-saat terja<strong>di</strong>nya kematian orang-orang karena wabah pes<br />

itu. <strong>Sejarah</strong> memaklumi bahwa Nabi Musa a.s. memiliki sebuah<br />

tongkat mu'jizat yang sanggup mengalahkan ahli-ahli sihir<br />

istana Fir'aun. Akan tetapi tidak demikian dengan nabi Musa<br />

In<strong>di</strong>a Mirza Ghulam Ahmad ini. Ia tidak mewarisi tongkat<br />

mujizat, akan tetapi. ia memiliki sesuatu mujizat yang<br />

paling hebat. Apa yang tidak terduga-duga kiranya telah<br />

terja<strong>di</strong>. Mirza Ghulam Ahmad memiliki senjata yang paling<br />

ampuh untuk membinasakan lawan-lawannya.<br />

Apakah senjata ampuh milik Mirza Ghulam Ahmad itu? Tidak<br />

lain senjatanya adalah "kuman-kuman pes." Hal ini ia<br />

kabarkan; tatkala wabah pes itu hebat-hebatnya mengganas dan<br />

membinasakan. Mirza Ghulam Ahmad secara drastis lagi angkuh<br />

berkata: "Ketahuilah! secara <strong>di</strong>am-<strong>di</strong>am aku tengah<br />

membangkitkan bala-tentara kuman-kuman pes untuk<br />

menghancur-leburkan mereka. Karena itu mereka yang<br />

memusuhiku akan terkapar mampus <strong>di</strong> rumah-rumah mereka<br />

seperti binasanya onta- onta"8<br />

Nah, Mirza Ghulam Ahmad, nabi Musa In<strong>di</strong>a abad 19 masehi,<br />

siapakah gerangan yang berani memusuhinya?<br />

Catatan kaki:<br />

1 Mirza Mubarak Ahmad, Masih Mau'ud a.s., hal. 47<br />

2 idem, hal. 30.<br />

3 Bashirud<strong>di</strong>n. M.A., Invitation, hal. 93: Hazrat Mirza<br />

Sahib saw an elephant working havoc in the world. The<br />

elephant was symbolic of the plague which was to take a<br />

heavy to toll of death. In the dream the animal becomes<br />

tame and harmless and sits respectfully when it comes<br />

near the Mirza Sahib, a promise of immunity. He<br />

declared that he and his true followers would suffer<br />

little from the ravages of the plague: the town of<br />

Qa<strong>di</strong>an would suffer much less than other towns and<br />

place. Hazrat's household was to remain completely<br />

safe.<br />

4 The Muslim Herald, London, February 1972, vol.<br />

12-no. 2, hal. 30: God will not bring punishment on the<br />

residents of Qa<strong>di</strong>an because of him who lives amongs<br />

them.<br />

5 Hazrat's hausehold was completely safe.<br />

(Bashirud<strong>di</strong>n. M.A., lnvatation, hal 93).<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/RajaKuman.html (4 of 5)14/05/2006 21:47:29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!