Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
ekonomi, kebudayaan dan kesehatan mereka. Kesempatan untuk<br />
bekerja <strong>di</strong> kantor-kantor pemerintahan <strong>di</strong>berikan padanya,<br />
pengambilalihan hak milik Muslim, fasilitas-fasilitas untuk<br />
perdagangan industri; kesehatan keluarga-keluarga mereka,<br />
dan pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan buat mereka <strong>di</strong>adakan. Sebaliknya kaum<br />
Muslimin tidak pernah memperolehnya semua itu. Sir William<br />
Hunter pegawai sipil bangsa Inggris telah memperingatkan<br />
bangsanya untuk tindakan-tindakan yang blunder itu. Hunter<br />
berkata:<br />
"Tidaklah ada gunanya untuk menutup telinga kita<br />
terhadap kenyataan, bahwa kaum Muslimin mempersiapkan<br />
beberapa tuduhan terhadap kita yang pernah dengan<br />
sungguh-sungguh <strong>di</strong>tuduhkan terhadap suatu pemerintahan.<br />
Mereka menyalahkan kita menutup kebebasan bergerak bagi<br />
ulama-ulamanya. Mereka menyalahkan kita telah<br />
memasukkan suatu sistim pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan yang menghancurkan<br />
seluruh masyarakatnya yang berakhir dengan penghinaan<br />
dan pengemisan. Mereka menyalahkan kita membawa<br />
kesengsaraan bagi beribu-ribu rumah tangga dengan<br />
menghapuskan pembesar-pembesar kehakimannya yang telah<br />
memberikan pengestu agama pada<br />
perkawinan-perkawinannya. Mereka menyalahkan kita<br />
membahayakan jiwanya dengan mencegah melakukan ibadat<br />
keagamaan mereka. Lebih-lebih lagi mereka menuduh kita<br />
dengan sengaja menghilangkan pokokpokok keagamaannya;<br />
menggelapkan sejumlah besar dana pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kannya."3<br />
Diskriminasi hebat yang <strong>di</strong>lakukan Inggris itu menggilas<br />
seluruh gerak hidup kaum Muslimin. Agaknya dengan jalan<br />
itulah Inggris lebih menstabilkan keamanan negeri Punjab<br />
maupun seluruh anak benua itu. Nyaris sirna seluruh hak<br />
milik kaum Muslimin In<strong>di</strong>a. Peristiwa-peristiwa yang tidak<br />
mereka duga telah terja<strong>di</strong>. Harapan harapan yang akan datang<br />
yang pada mulanya cerah, menja<strong>di</strong> gelap gulita. Tikaman<br />
tombak untuk kedua kalinya pada tubuh Islam membuat tubuh<br />
itu hampir sekarat. Pada saat-saat itulah air bah bercampur<br />
air busa lautan, membalik ke lautan lepas kemu<strong>di</strong>an secara<br />
drastis dan menggelombang balik kembali memukul keras batu<br />
karang pantai dengan pukulan yang paling dahsyat. Gairah<br />
kuat terhadap agama yang masih <strong>di</strong>miliki kaum Muslimin<br />
tiba-tiba berobah menja<strong>di</strong> ledakan jihad. Pada hari Ahad<br />
bulan Mei tahun 1857, mereka takbir mengangkat senjata untuk<br />
suatu perang kemerdekaan melawan tyran raksasa Inggris.<br />
Catatan kaki:<br />
1 Beatrice Pitney Lamb, In<strong>di</strong>a a World of Transition,<br />
1963, Frederick A. Praeger Washington, hal. 130. (The<br />
British finally conquered the Sikhs in two hard fought<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/JihadAkbar.html (3 of 4)14/05/2006 21:48:10