04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

1857, telah berjasa besar pada tuannya. Mereka bertempur<br />

mati-matian <strong>di</strong> sisi Inggris menghancurkan kaum Muslimin.<br />

Bagaimana dengan keluarga Mirza Ghulam Ahmad, <strong>di</strong>manakah<br />

mereka berada tatkala jihad Akbar 1857 itu sedang<br />

berkecamuk? <strong>Sejarah</strong> Islam tidak sulit untuk menemukan mereka<br />

<strong>di</strong> arena perjuangan yang dahsyat itu. Mereka, keluarga Mirza<br />

Ghulam Ahmad ini <strong>di</strong>ketemukan <strong>di</strong> tengah-tengah perjuangan<br />

yang hebat itu sebagai anggauta pasukan sewaan Inggris yang<br />

berani mati. Dengan perasaan bangga <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> menceritakan<br />

keberanian mereka itu. Putera Mirza Ghulam Ahmad,<br />

Bashirud<strong>di</strong>n Mahmud Ahmad berkata:<br />

"Pada waktu pengepungan Delhi, Imanud<strong>di</strong>n, salah seorang<br />

dari keluarga Mirza Ghulam Ahmad, menja<strong>di</strong> kepala<br />

pasukan dalam tentara berkuda jenderal Hudson,1 dan<br />

bapaknya yang bernama Ghulam Muhyid<strong>di</strong>n menjabat<br />

Wedana."<br />

Demikian tubuh yang mengalir darah, <strong>di</strong>dalamnya terdapat noda<br />

yang kekal. Keluarga Mirza Ghulam Ahmad memiliki noda yang<br />

kekal itu. Mereka telah berbakti pada kaum musyrikin Sikh,<br />

dan kini mereka pindah berbakti pada musyrikinInggris,<br />

bahu-membahu dengan sesama bangsa dari golongan Sikh<br />

membinasakan kaun Muslimin yang <strong>di</strong>akui sebagai sesama<br />

saudaranya.<br />

Bashirud<strong>di</strong>n Mahmud Ahmad menceritakan bahwa dalam<br />

pemberontakan tahun 1857 itu, keluarga ini menjalankan<br />

pekerjaan yang patut <strong>di</strong>puji pula. Ghulam Murtaza memasukkan<br />

banyak orang dalam tentara, dan anaknya yang bernama Ghulam<br />

Ka<strong>di</strong>r ikut dalam tentara General Nicholson <strong>di</strong> Trimughat<br />

waktu melawan pemberontakan dari 46 Native infantry yang<br />

melarikan <strong>di</strong>ri dari Sialkot.2<br />

Jenderal Nicholson telah memberikan satu surat kepada Ghulam<br />

Ka<strong>di</strong>r yang menyatakan bahwa dalam tahun 1857, keluarganya <strong>di</strong><br />

Qa<strong>di</strong>an <strong>di</strong>strik Gurdaspur betul-betul telah membantu dan<br />

setia kepada pemerintah lebih dari keluarga-keluarga lain<br />

dalam daerah itu.3<br />

Selanjutnya Bashirud<strong>di</strong>n bercerita, bahwa Ghulam Ka<strong>di</strong>r putra<br />

dari Ghulam Murtaza, saudara Mirza Ghulam Ahmad, mempunyai<br />

banyak surat-surat pujian dari pemerintah.4 Sesudah<br />

memperoleh surat-surat dan pigura-pigura penghargaan dari<br />

majikannya, keluarga Mirza Ghulam ini mendapat<br />

perangsang-perangsang yang lumayan. Gulam Murtaza dan<br />

saudara-saudaranya memperoleh hak pensiun sebesar 700 rupe,<br />

dan hak milik atas Qa<strong>di</strong>an dan beberapa kampung sekitar<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/Rekomendasi.html (3 of 4)14/05/2006 21:48:29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!