Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
Mirza Ghulam pernah menulisi sang Ratu Inggris yang isinya<br />
antara lain:<br />
"Hai ratu bumi Islamlah Engkau, supaya engkau selamat,<br />
Islamlah!"<br />
Menurut <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> siapakah yang berani pada saat itu<br />
menyampaikan amanat Islam kepada penguasa yang ada, atau<br />
pada bangsa yang menjajah, kalau tidak Mirza Ghulam Ahmad?!<br />
Kemu<strong>di</strong>an Mirza dengan suara lantang berkata:<br />
"Biar mati tuhan orang Kristen itu! Dan saya ini <strong>di</strong>utus<br />
untuk memecah salib dan membunuh babi."<br />
Bravo Mirza, siapa orangnya yang berani berkata sekeras itu,<br />
menghina tuhan menghina salib dan menghina lauk-pauknya<br />
sekaligus. Siapa pula kalau tidak Mirza Ghulam Ahmad, kata<br />
<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> bangga. <strong>Sejarah</strong> akan bertanya pada <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong><br />
apakah reaksi dari ratu Victoria Inggris maupun kaum Kristen<br />
karena hinaan yang <strong>di</strong>lancarkan nabi In<strong>di</strong>a itu? Reaksinya<br />
sepi saja, tidak ada apa-apa bahkan tidak ada niat bagi Ratu<br />
Inggris maupun kaum Kristen untuk menutup mulut Mirza<br />
ataupun menangkapnya. Katakanlah bahwa surat itu tidak<br />
<strong>di</strong>buang ke bak sampah atau ke dapur istana, melainkan sempat<br />
<strong>di</strong>bacakan sang wazir <strong>di</strong> hadapan sang Ratu. Reaksinya tetap<br />
masa bodoh saja dengan gonggongan Mirza. Bahkan yang <strong>di</strong>buat<br />
Inggris adalah sebaliknya. Mereka menanggapi surat Mirza itu<br />
penuh kepuasan, sebab dengan surat itu Mirza Ghulam Ahmad<br />
telah meyakinkan pengikut-pengikutnya maupun kaum Muslimin<br />
<strong>di</strong> luar jemaatnya, bagaimana sikap jantan dan keberanian<br />
yang ia miliki menghadapi musuh Islam yang paling kuat itu.<br />
Sehingga <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> sen<strong>di</strong>ri mengomentari kejantanan nabinya<br />
dengan pujian, bahwasanya <strong>di</strong>alah yang berjihad terhadap<br />
Inggris.<br />
Sebaliknya dari pihak Inggris maupun Kristen yakin dan pasti<br />
akan tumbuhnya kepercayaan baru dalam hati kaum Muslimin<br />
In<strong>di</strong>a tentang kebulatan tekad dan kebenaran misinya Mirza<br />
Ghulam, bahwa ia memang Al-Masih, Al-Mah<strong>di</strong> dan nabi akhir<br />
zaman sesudah kenabian Muhammad. Kalau itu sudah bersemi dan<br />
tumbuh dalam hati kaum Muslimin, maka tidak mustahil bahwa<br />
mayoritas Muslimin In<strong>di</strong>a akan berkurang baik kwalitas maupun<br />
jumlahnya, akan mulai luntur iman semula yang ada pada<br />
mereka, akan terganggu alam pikiran dan jiwa mereka, bahkan<br />
mereka akan <strong>di</strong>landa kebingungan. Ulama-ulama mereka akan<br />
berbeda pendapat, konflict aqidah dan fatwa yang<br />
bersimpang-siur dan akhirnya perpecahan yang <strong>di</strong>tunggu-tunggu<br />
musuh Islam tidak dapat <strong>di</strong>elakkan lagi.<br />
Semua itu sudah terja<strong>di</strong> dan memang benar perpecahan itu<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/AlatBrittania.html (3 of 8)14/05/2006 21:49:04