Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
Dengan perlengkapan itulah maka rencana gilanya berhasil<br />
<strong>di</strong>laksanakan. Ia tidak ambil-pusing dengan kemarahan kaum<br />
Muslimin karena proklamasinya yang sinting itu. Ia tidak<br />
memikirkan resiko apa yang akan terja<strong>di</strong> padanya. Inggris<br />
dengan segala senang hati melindungi Mirza dari segala<br />
gangguan. Dengan menaruh perhatian yang besar akan<br />
tingkah-laku Mirza Ghulam Ahmad, Inggris telah ikut menyiram<br />
benih-benih yang <strong>di</strong>tanam Mirza ke dalam tubuh Islam bahkan<br />
ikut memupuknya pula. Apabila benih-benih itu tumbuh dan<br />
berkembang, maka tidak ragu-ragu lagi keadaan kaum Muslimin<br />
akan berada dalam kancah kebingungan dan perpecahan yang<br />
tragis. Apa lagi yang <strong>di</strong>kuatirkan Inggris dari<br />
perbuatan-perbuatan Mirza Ghulam itu? Latar belakang hidup<br />
keluarganya sudah cukup meyakinkan. Pigura-pigura<br />
penghargaan terhadap keluarga Mirza baik karena jasa-jasanya<br />
sebelum perang 1857 maupun sesudahnya, menunjukkan suatu<br />
keistimewaan yang khas dari satu golongan keluarga yang<br />
tidak pernah ragu untuk membela tuannya dan sekaligus<br />
memberikan jasa-jasa pengab<strong>di</strong>an yang mengharukan.<br />
Itulah sebabhnya Mirza Ghulam Ahmad telah berhasil membangun<br />
rencana besarnya menja<strong>di</strong> satu kenyataan. Ia telah membangun<br />
satu ummat baru, ummat Ahma<strong>di</strong>, nabi baru atas namanya,<br />
kota-kota suci baru Qa<strong>di</strong>an dan Rabwah dan periode baru atas<br />
namanya pula. Tidak syak lagi bahwa pekerjaan besarnya itu<br />
mendapat dukungan kuat dari wajah ganda yang ada pada<br />
Inggris, yakni wajah Kristen dan wajah imperialisnya.<br />
Betapapun Mirza Ghulam Ahmad telah menulis kepada sang ratu<br />
Inggris Victoria agar mau masuk Islam, demikian tulis<br />
<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>, namun apakah artinya ajakan nabi In<strong>di</strong>a itu dan<br />
apakah makna kedatangan suratnya <strong>di</strong> istana Buckingham?<br />
Paling tidak surat Mirza langsung <strong>di</strong>terima dapur istana dan<br />
menja<strong>di</strong> abu dalam onggokan api. Inggris akan membiarkan apa<br />
saja obrolan Mirza. Suara Mirza yang menyelinap ke<br />
tengah-tengah kaum kristen Eropah itu akan <strong>di</strong>terima oleh<br />
mereka sebagai suara seorang asing yang menja<strong>di</strong> sahabat yang<br />
berse<strong>di</strong>a menikam saudara-saudaranya sen<strong>di</strong>ri sebagaimana yang<br />
telah <strong>di</strong>lakukan oleh para sesepuhnya.<br />
Itulah sebabnya Inggris senantiasa memberi perlindungan<br />
padanya, keluarganya maupun pada alirannya. Maka atas hasil<br />
kerja yang berlawanan dengan aqidah kaum Muslimin ini,<br />
bangsa manakah, golongan manakah, dan sekte manakah <strong>di</strong> luar<br />
Islam yang tidak berhasrat membela Mirza Ghulam dan<br />
<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>nya?<br />
Catatan kaki:<br />
1 Bashirud<strong>di</strong>n Mahmud Ahmad, Riwayat Hazrat Ahmad a.s.,<br />
hal. 9.<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/HambaImperialis.html (5 of 6)14/05/2006 21:48:42