Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
Dua setengah tahun telah berlalu, dua sejoli itu masih hidup<br />
bahagia. Ketika perang dunia pertama itu pecah, suami Begum<br />
ikut dalam peperangan, ia mendapat luka-luka tetapi kemu<strong>di</strong>an<br />
sembuh dan hidup kembali bersama isterinya bertahun-tahun<br />
dalam damai dan bahagia.<br />
Pada tahun 1908, jauh sebelum perang dunia pertama itu<br />
pecah, Mirza Ghulam Ahmad sudah berangkat mati akibat<br />
penyakit kolera yang <strong>di</strong>deritanya. Satu hal yang aneh bagi<br />
orang-orang yang mengetahui kisah Mirza Ghulam ini, ialah<br />
bahwa pengikut-pengikutnya masih bersitegang ingin membela<br />
nabi yang sial itu, agar tertutup rasa malu akibat kegagalan<br />
Mirza memikat sang dara Begum.<br />
Pembelaan mereka <strong>di</strong>tujukan pada dunia <strong>di</strong>luar <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>,<br />
yaitu bahwa apa yang <strong>di</strong>ramalkan nabi In<strong>di</strong>a itu mengandung<br />
makna yang lain daripada yang <strong>di</strong>katakan. Dr. Nurud<strong>di</strong>n<br />
khalifah <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> yang pertama, telah mengumumkan apa yang<br />
menja<strong>di</strong> percakapan orang banyak, yaitu tentang<br />
ramalan-ramalan Mirza yang selalu meleset, terutama sekali<br />
tidak ja<strong>di</strong>nya ia kawin dengan ga<strong>di</strong>s pujaannya itu.<br />
Dalam Review of Religion, vol. 7, no. 6 tanggal 8 Juni 1908,<br />
Nurud<strong>di</strong>n berkata:<br />
"Kalau sekiranya salah seorang dari anak-anak atau cucu<br />
Mirza Ghulam Ahmad keja<strong>di</strong>an telah mengawini salah<br />
seorang puteri dari keturunan Muhamma<strong>di</strong> Begum, maka<br />
yang demikian itulah yang sebenarnya dari ramalan Mirza<br />
Ghulam telah terlaksana."<br />
Demikian pembelaan kaum <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> terhadap nabinya. Dan<br />
demikian pula kisah yang mengaku rasul, nabi, Al-Masih, dan<br />
Al-Mah<strong>di</strong> yang <strong>di</strong>nanti-nantikan telah menja<strong>di</strong> korban asmara.<br />
Kisah yang sungguh terja<strong>di</strong>, kisah Al-Majnun bertepuk sebelah<br />
tangan, lucu dan patut <strong>di</strong>kasihani.<br />
Satu hal yang nyata dan benar dapat <strong>di</strong>angkat dari kisah yang<br />
<strong>di</strong>ceriterakan kembali oleh Sheik Najjar itu, yaitu kegagalan<br />
Mirza Ghulam Ahmad mempersunting seorang dara yang ia<br />
dambakan. Kegagalan inilah yang menghiasi kehidupan Mirza<br />
dalam segala aspek. Ia adalah manusia yang gagal<br />
segala-galanya.<br />
Catatan kaki:<br />
1 Abubakar Najjar, Do You know about Mirza in<br />
love? Islamic Publication Bureau Athlone Cape South<br />
Africa, series no. 5 (terjemahan bebas)<br />
---------------------------------------------<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/LoveAffair.html (6 of 7)14/05/2006 21:44:44