04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

"Wahai Maryam tinggallah engkau bersama istrimu <strong>di</strong><br />

sorga" (Ya Maryam Askun Anta Wa Zaujukal jannata.)17<br />

Kelihatannya <strong>di</strong> sini tuhan Mirza memang tuhan tolol. Ia<br />

tidak bisa bahasa Arab bahkan keliru besar. Mula-mula, nama<br />

Maryam itu sen<strong>di</strong>ri adalah nama wanita. Seharusnya kata-kata<br />

Anta <strong>di</strong> situ <strong>di</strong>ganti Anti. Kemu<strong>di</strong>an yang lebih menarik lagi<br />

Tuhan mengatakan ya Maryam engkau bersama isterimu, ini<br />

jelas berarti perempuan kawin dengan perempuan, apa bukan<br />

lesbian yang demikian?<br />

Dimanakah letak kewarasan akal Mirza Ghulam Ahmad, puteranya<br />

maupun para pengikut-pengikutnya apabila melihat bentuk<br />

wahyuTuhan <strong>di</strong> atas? Jika mereka masih bisa menggoyang lidah<br />

dengan memutar-balikkan fakta keblunderan bahasa nabinya itu<br />

dengan mengatakan bahwa yang <strong>di</strong>maksud nama Maryam itu adalah<br />

Mirza Ghulam Ahmad, seorang Ia laki-laki atau lebih jelas<br />

yang <strong>di</strong>maksud adalah Ibn Maryam sebab Mirza sering <strong>di</strong>namakan<br />

Al-Masih ibn Maryam; maka dengan cara itu pula berarti Tuhan<br />

telah keliru sebut. Maunya sebut Ibn Maryam, yang kena hanya<br />

Maryamnya saja. Jika itu maksudnya, maka tuhan Mirza<br />

nyatanya sudah keliru juga dalam menyusun bahasanya. Ataukah<br />

sebagaimana lazimnya <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> akan mengatakan bahwa itu<br />

adalah keliru cetak? Tentu saja mana dari yang bisa <strong>di</strong>terima<br />

logika boleh <strong>di</strong>ambil <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>. Namun yang pasti gelar<br />

Sultanul Kalam yang ada pada Mirza Ghulam Ahmad hanyalah<br />

sultan-sultanan saja. Pantas juga sayid Muhammad Rasyid<br />

Ridha tidak menjawab tantangan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> itu.<br />

Catatan kaki:<br />

1 M.G.A., Istifta', hal. 77: (Wa Numinu kama numinu bi<br />

Kitaabillah Khaliqul Anaam).<br />

2 M.G.A., Istifta', hal. 87: (Jaani Ayl).<br />

3 M.G.A., Istifta', hal. 82: (Inna Anzalnahu ghariiban<br />

minal Qa<strong>di</strong>aan wabil haqqi anzalnahu wabil haqqi nazal).<br />

4 M.G.A., Istifta', hal. 77.<br />

5 M.G.A., Istifta', hal. 77.<br />

6 M.G.A., Istifta', hal. 84.<br />

7 M.G.A., Istifta', hal. 78.<br />

8 Bashirud<strong>di</strong>n Mahmud Ahmad. Invitation, hal. 97.<br />

9 Mirza Ghulam Ahmad, Istifta', hal. 81: (innal Qur"an<br />

kitabullah wa kalimaatun kharajat min tuhi.)<br />

10 Mirza Ghulam Ahmad, Istifta', hal. 81 (wa ma arsalnaka<br />

illa rahmatan lil 'alamin).<br />

11 Mirza Ghularn Ahmad, Istifta', hal. 82-juga lih.<br />

al-Wasiyat, hal. 36. (anta minni bimanzilati tauhi<strong>di</strong> wa<br />

tafri<strong>di</strong>).<br />

12 M.G.A., Istifta, hal. 82, juga lih. M.G.A., Fountain of<br />

Christianty, hal. 45: (anta minni bimanzilati aulaa<strong>di</strong>).<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/QuranQa<strong>di</strong>an.html (5 of 6)14/05/2006 21:47:15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!