04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> <strong>Telanjang</strong> <strong>Bulat</strong><br />

<strong>di</strong> <strong>Panggung</strong> <strong>Sejarah</strong><br />

oleh Abdullah Hasan Alhadar<br />

Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis<br />

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota<br />

AHMAD TERAKHIR<br />

Berbicara tentang nama AHMAD dalam surat Ash-Shaf ayat 6,<br />

<strong>di</strong>mana tersirat <strong>di</strong> dalamnya ucapan Nabi Isa a.s. yang<br />

menyampaikan kabar gembira (mubasysyiran) tentang datangnya<br />

seorang Nabi <strong>di</strong> kemu<strong>di</strong>anku (mim ba'<strong>di</strong> ismuhu) yang bernama<br />

AHMAD, tidak lain yang <strong>di</strong>tuju dari ucapan beliau a.s. itu,<br />

adalah Nabi Muhammad s.a.w.<br />

Ucapan Nabi Isa a.s. dengan kata-kata "<strong>di</strong> kemu<strong>di</strong>anku" itu,<br />

tidak akan meloncati seorang Nabi yang benar-benar datang<br />

tepat sesudah <strong>di</strong>rinya. Lebih-lebih lagi, dan inilah yang<br />

harus menja<strong>di</strong> perhatian, bahwa Al-Qur'an adalah Kalam Allah<br />

yang <strong>di</strong>wahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. Dengan demikian<br />

beliaulah orang pertama yang mengetahui akan makna tujuan<br />

serta seluruh yang tersirat dalam ayat-ayat Allah. Dengan<br />

kata lain, Nabi Muhammad Pesuruh Allah yang menyampaikan<br />

kabar gembira dan kabar takut (basyiiran wa nadziiran) pada<br />

ummat manusia, tidak akan menyembunyikan sesuatu kabar dari<br />

Allah seperti yang tersurat dalam Al-Qur'an surah Ash-Shaf<br />

ayat 6 itu.<br />

Jika itu memang <strong>di</strong>tujukan pada seorang AHMAD dari INDIA dari<br />

desa QADIAN, maka Nabi Muhammad s.a.w. pasti mensabdakannya.<br />

Juga para sahabat Nabi, para Tabiiin maupun yang sesudahnya<br />

akan menyebut "milik siapa Ahmad" pada surah Ash-Shaf itu.<br />

Padahal Nabi tidak menyabdakan, tidak juga para sahabat<br />

maupun Tabi'in.<br />

Jelaslah kiranya bahwa cara-cara yang <strong>di</strong>pakai Mirza Ghulam<br />

dan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>nya, mencapai konklusi yang terang <strong>di</strong> sini,<br />

bahwa aliran Qa<strong>di</strong>ani dan pen<strong>di</strong>rinya itu telah melakukan<br />

penghinaan yang terang-terangan terhadap Nabi Muhammad<br />

s.a.w.<br />

Mereka sebenarnya telah menyepelekan tugas suci yang <strong>di</strong>pikul<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/AkhmadAkhir.html (1 of 3)14/05/2006 21:43:45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!