04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

<strong>di</strong>karenakan <strong>di</strong>tengah-tengah mereka ada <strong>di</strong>a (yakni Mirza<br />

Ghulam Ahmad)."4<br />

Demikian jelasnya dari tujuan do'a "Ilahy" yang <strong>di</strong>ucapkan<br />

Mirza Ghulam Ahmad, bahwa hanya pengikut-pengikutnya sajalah<br />

yang akan <strong>di</strong>selamatkan. Bahkan tujuan lebih sempit dari<br />

doanya ialah bahwa yang akan selamat terkena wabah pes<br />

bukanlah daerah Qa<strong>di</strong>an, melainkan hanya mereka yang berada<br />

<strong>di</strong> bawah naungan ruang atap rumah Mirza Ghulam Ahmad saja.5<br />

Maknanya siapa orang-orang yang berada <strong>di</strong> rumah Mirza Ghulam<br />

Ahmad, maka mereka selamat dari bencana pes itu.<br />

Teringatlah kita akan sejarah Nabi Musa a.s. serupa<br />

peristiwanya dengan peristiwa nabi Musa In<strong>di</strong>a itu. Benarkah<br />

bahwa hanya <strong>di</strong> rumah Mirza Ghulam Ahmad saja yang selamat<br />

dari pes?<br />

"Sungguh ajaib, kata <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> menceritakan bahwa pes<br />

yang ganas itu tidak menyentuh rumah Mirza Ghulam<br />

Ahmad; dan semua orang <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> yang tinggal <strong>di</strong><br />

dalamnya aman selamat, padahal <strong>di</strong> sebelah menyebelah<br />

rumah Mirza, yakni para tetangganya, pes yang ganas itu<br />

masuk ke rumah-rumah mereka dan membinasakan."6 Yang<br />

lebih ajaib lagi, demikian Bashirud<strong>di</strong>n Mahmud Ahmad<br />

menceriterakan: "bahwa tidak seekor tikuspun dalam<br />

rumah Mirza Ghulam Ahmad yang menderita pes itu ,<br />

padahal justru tikus-tikus itulah yang lebih dahulu<br />

kena wabah itu. Kalau bukan malaikat yang menolong,<br />

apatah lagi?"7<br />

Sungguh suatu peristiwa yang paling ajaib, justru<br />

tikus-tikus dalam rumah Mirza Ghulam lebih berharga dari<br />

nyawa-nyawa manusia tetangganya. Apakah tikus-tikus itu<br />

masuk <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>? Ataukah Tuhan menyelamatkan<br />

binatang-binatang itu dan membinasakan manusia-manusianya.<br />

Sekejam itukah tuhan Mirza?<br />

Mirza Ghulam Ahmad <strong>di</strong>kabarkan berakhlak "khuluqin azhiim"<br />

juga seorang yang mempunyai jiwa "rahmat mujassam" yakni<br />

rahmat untuk tetangga, untuk musuh-musuhnya dan rahmat untuk<br />

manusia. Dimanakah itu semua? Seharusnyalah kaIau ia berdoa<br />

untuk keselamatan manusia dari pes itu, tidak sampai pada<br />

orang-orang yang tinggal <strong>di</strong> bawah atap rumahnya, melainkan<br />

sampai pada Qa<strong>di</strong>an, Punjab bahkan seluruh In<strong>di</strong>a. Andaikata<br />

itu sudah ia lakukan dalam do'anya yang mengharukan tetapi<br />

Tuhan hanya memilih keselamatan pada orang-orang <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong><br />

saja atau mereka yang tinggal <strong>di</strong> rumah Mirza, maka sekali<br />

lagi kita mengatakan, alangkah kejam tuhan Mirza, IA lebih<br />

sayang pada tikus kiranya.<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/RajaKuman.html (3 of 5)14/05/2006 21:47:29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!