Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
Ahmad dalam surah As-Shaf itu, seolah-olah kelihatannya<br />
masuk akal; akan tetapi kalau <strong>di</strong>teliti dengan seksama, maka<br />
mereka hanya memaksakan agar makna maupun tafsir dari ayat 6<br />
surah As-Shaf itu, <strong>di</strong>khususkan pada Mirza Ghulam Ahmad saja.<br />
Dengan kata lain, <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> menafsirkan maupun rnengartikan<br />
ayat-ayat Al-Qur'an, menurut jalan pikiran mereka dan<br />
menurut kepentingan mereka. Sebagai alasan mengapa ayat 6<br />
Ash-Shaf itu untuk Mirza, <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> berkata:<br />
"Memang dalam Al-Quran surah 61:6 tertulis nama Ahmad.<br />
Tidak mungkin nama itu <strong>di</strong>gunakan bagi Nabi Muhammati<br />
saw. karena <strong>di</strong>situ tertulis tanda-landa dan<br />
keja<strong>di</strong>an-keja<strong>di</strong>an yang lain, terangnya seperti <strong>di</strong> bawah<br />
ini:<br />
1. Wa huwa yud'a ilal Islam = dan <strong>di</strong>a (Ahmad) <strong>di</strong>panggil<br />
(oleh orang-orang yang mengaku <strong>di</strong>rinya Islam) supaya<br />
kembali kepada agama Islam. Mengapa demikian? Mereka<br />
menganggap bahwa Hazrat Ahmad a.s. itu sudah<br />
kafir-nauzubillah-, <strong>di</strong>sebabkan mengaku <strong>di</strong>rinya sebagai<br />
nabi. Marilah kita perhatikan: Nabi Muhammad saw.<br />
berkewajiban memanggil ummat dunia kepada Islam (lih<br />
61:8) tetapi pada ayat tersebut malah mereka itulah<br />
(baca: ummat Islam) yang memanggil Ahmad, supaya<br />
kembali kepada Islam.<br />
2. Yuriduna li yuthfiu nurullahi bi afwahihim: mereka<br />
itu (baca: seluruh ummat manusia <strong>di</strong> dunia sekarang ini)<br />
ingin benar memadamkan cahaya Allah Ta'ala dengan<br />
mulutnya. Pada zaman Nabi Muhammad saw. yang memusuhi<br />
Agama Allah (Islam) menghunus pedang, tetapi pada akhir<br />
zaman ini, yang melawan dan menghantam Islam tidak<br />
dengan pedang lagi, melainkan dengan "propaganda,"<br />
dengan alat-alat modern, ra<strong>di</strong>o dan tulisan-tulisan.<br />
Ingatlah pula lidah lebih tajam lagi dari pedang.<br />
3. Huwalladzi arsala rosulahu bilhuda wa <strong>di</strong>nil haqqi<br />
liyuzhhirahu 'ala <strong>di</strong>ni kullihi: Dia, Tuhan itulah yang<br />
mengirim Rasulnya dengan petunjuk, agar dapat ia<br />
(Ahmad) memenangkan agama Allah atas segala<br />
agama-agama. Terlaksananya ayat ini, hanya <strong>di</strong> suatu<br />
zaman, <strong>di</strong>mana pergaulan dunia antara agama dengan agama<br />
semuanya, menja<strong>di</strong> lebih dekat, jarak antara benua<br />
dengan benua itu seakan-akan dekat, semuanya <strong>di</strong>sebabkan<br />
alat-alat teknik yang modern ta<strong>di</strong>, bahkan antara bangsa<br />
dengan bangsa kini sudah dapat <strong>di</strong>satukan (PBB), atau<br />
bila dengan alat ialah: ra<strong>di</strong>o dan pesawat terbang. Bila<br />
kita mau menganalisa semuanya ini, mustahil bisa<br />
terkecoh lagi.6"<br />
Demikianlah ocehan-ocehan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> mempropagandakan<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/Difirmankan.html (3 of 8)14/05/2006 21:43:41