04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> <strong>Telanjang</strong> <strong>Bulat</strong><br />

<strong>di</strong> <strong>Panggung</strong> <strong>Sejarah</strong><br />

oleh Abdullah Hasan Alhadar<br />

Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis<br />

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota<br />

MIRZA TUKANG LAKNAT<br />

Pada suatu hari seorang ulama maulvi sahib dari Aligarh<br />

bernama Muhammad Ismail Sahib telah melontarkan tuduhan<br />

tuduhan pada Mirza Ghulam Ahmad. Menurut Mirza sen<strong>di</strong>ri ulama<br />

tersebut adalah imam dari mesjid Aligarh, seorang sastrawan<br />

yang kenamaan. Akan tetapi celakanya, kata Mirza<br />

melanjutkan, bahwa ulama itu telah melancarkan<br />

tuduhan-tuduhan gila pada Mirza. Ia menggunakan kecurangan<br />

dan kebohongan terhadap <strong>di</strong>ri Mirza.<br />

Segala fitnahannya itu telah <strong>di</strong>terbitkan oleh sahabat Mirza<br />

Ghulam Ahmad bernama dokter Jamalud<strong>di</strong>n.1<br />

Maulvi Muhammad Ismail Sahib dalam fitnahannya menuduh Mirza<br />

Ghulam Ahmad dengan kata-kata:<br />

"Orang ini, yakni Mirza, sama sekali tidak berwenang<br />

dan tak mencapai apa-apa dalam lapangan sastra."<br />

Mendengar tuduhan Ismail sahib itu, Mirza bangkit marahnya<br />

spontan menjawab:<br />

"O, tuan, saya tidak mendakwai suatu kearifan atau ilmu<br />

tentang dunia ini; apakah yang saya buat dengan ilmu<br />

kelicikan duniawi itu, tetapi bagi saya satu hal saja<br />

sudah cukup yakni bahwa kemurahan tuhanku telah datang<br />

membantu saya dan memberkati saya dengan ilmu<br />

pengetahuan yang tak berasal dari sekolah atau sekolah<br />

tinggi manapun juga, melainkan dari Guru dari langit<br />

jua. Jika saya buta-huruf bagaimana kehormatan saya<br />

<strong>di</strong>rendahkan karenanya? Bahkan sebaliknya itu adalah<br />

kebanggaan bagi saya sebab bukan saja pengajar saya<br />

melainkan juga pengajar seluruh makhluk-makhluknya<br />

sen<strong>di</strong>ri (yakni Nabi Muhammad) adalah seorang buta huruf<br />

atau ummi."<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/TukangLaknat.html (1 of 4)14/05/2006 21:47:19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!