04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

Maulvi Abdullah Sanauri mulai memijiti kaki beliau<br />

sebagaimana lumrahnya orang timur untuk memperlihatkan rasa<br />

hormat dan bakti; dan beIiau ini mengatakan bahwa waktu itu<br />

ialah hari Jum'at, hari ke 27 bulan Ramadhan.<br />

Beliau tengah menekuri dan merasa-rasakan akan besarnya<br />

nikmat yang melimpah atas <strong>di</strong>ri beliau, tiba-tiba sekujur<br />

badan Hazrat Ahmad sekonyong-konyong menggigil. Hazrat Ahmad<br />

menoleh kepada Maulvi Abdullah Sanauri yang dapat melihat<br />

bahwa kedua belah mata hazrat Ahmad berlinang-linang.<br />

Beberapa saat sesudah itu beliau melihat setetes cairan<br />

berwarna merah <strong>di</strong> atas salahsatu kaki hazrat Ahmad, <strong>di</strong> dekat<br />

mata kaki, dan nampaknya baru saja saat itu menetes.<br />

"Saya raba dengan satu tangan kanan saya," kata beliau, dan<br />

kemu<strong>di</strong>an saya menciumnya, tetapi tidak ada baunya. Kemu<strong>di</strong>an<br />

saya perhatikan ada lagi tetes besar <strong>di</strong> kemeja beliau <strong>di</strong><br />

betulan rusuk beliau. Tetes itu juga masih baru. Saya<br />

ber<strong>di</strong>ri perlahan-lahan dan melihat ke sekitar kamar untuk<br />

menyeli<strong>di</strong>ki sumber atau sebab dari pada tetes-tetes itu.<br />

Kamar itu ukurannya kecil berlangit rendah, dan saya<br />

seli<strong>di</strong>ki dengan cermat tiap sudut supaya saya merasa puas<br />

tetapi tidak nampak sesuatu jejak yang kiranya dapat menja<strong>di</strong><br />

sebab adanya tetes-tetes merah itu.<br />

Oleh karena itu saya duduk lagi <strong>di</strong> atas carpai dan mulai<br />

memijit-mijit kaki Hazrat Ahmad. Beberapa detik kemu<strong>di</strong>an<br />

beliau bangkit lalu keluar dari kamar dan duduk <strong>di</strong> mesjid.<br />

Saya mengikuti ke sana dan duduklah saya <strong>di</strong> belakang beliau<br />

untuk memijit pundak beliau. Lalu saya bertanya pada beliau<br />

tentang tetes-tetes itu. Beliau menjawab dengan acuh tak<br />

acuh, tetapi saya bertanya lagi atas pertanyaan itu beliau<br />

kembali bertanya, bahwa tetes-tetes apa yang saya maksudkan.<br />

Saya menunjuk pada tetes yang melekat <strong>di</strong> kemeja beliau.<br />

Beliau melihatnya dan kemu<strong>di</strong>an menerangkan kepada saya<br />

dengan beberapa tamsil akan gejala-gejala suatu kashaf<br />

dengan mana beberapa hal yang nampak dalam pandangan ghaib,<br />

benar-benar terwujud ke dalam alam fisika. Apa yang telah<br />

terja<strong>di</strong> <strong>di</strong>tuturkan oleh Hazrat Ahmad sebagai berikut:<br />

"Didalam kashaf dalam keadaan bangun, nampak padaku suatu<br />

gedung yang anggun lagi indah. Di dalamnya ada sebuah sofa<br />

yang <strong>di</strong> atasnya duduk seseorang yang berkepriba<strong>di</strong>an hebat.<br />

Dia adalah TUHAN sen<strong>di</strong>ri. Pikiranku merasa seolah-olah aku<br />

menja<strong>di</strong> seorang petugas <strong>di</strong> dewan Ilahi. Aku telah menuliskan<br />

dekrit-dekrit tertentu yang kupersembahkan <strong>di</strong> hadapan YANG<br />

MAHA KUASA untuk <strong>di</strong> tandatanganiNya. Aku <strong>di</strong>ajakNya duduk <strong>di</strong><br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/JumpaTuhan.html (2 of 6)14/05/2006 21:47:48

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!