04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

kepalsuan-kepalsuan bertahan berpuluh-puluh tahun bukan<br />

karena kebetulan saja, melainkan karena keorganisasiannya<br />

yang rapi dan landasan hidupnya yang kuat serta tameng<br />

pelindungnya yang ampuh.<br />

Adalah satu contoh seperti <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> ini yang datang<br />

menyusup-nyusup ke dalam tubuh Islam dengan<br />

merangkak-rangkak kemu<strong>di</strong>an tegak dan mulai berbicara lantang<br />

bahwa ialah yang mewarisi kesejatian agama, membawa<br />

ajaran-ajaran yang kacau dan mengacaukan ketenangan iman<br />

ummat Islam, mendakwa <strong>di</strong>ri dengan seribu macam pangkat,<br />

nama, keturunan, tingkah-laku, merupakan contoh yang bisa<br />

<strong>di</strong>identikkan dengan kelakuan-kelakuan biadab, penghinaan<br />

maupun maki-makian yang keji terhadap priba<strong>di</strong> Nabi Muhammad<br />

s.a.w. perusakan mesjid-mesjid, pembunuhan biadab pada ummat<br />

Muhammad, penghinaan kepada Allah, syirik, anti Tuhan, anti<br />

Agama, <strong>di</strong>mana mereka itu hidup lebih dari duapuluh tahun.<br />

Jika sekiranya Tuhan telah membinasakan nabi-nabi palsu maka<br />

seharusnyalah Tuhan juga membinasakan kejahatan-kejahatan <strong>di</strong><br />

atas. Kedua-duanya tidak berbeda bahkan sejalan!<br />

Kembali kita pada persoalan-persoalan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> <strong>di</strong>mana<br />

<strong>di</strong>sajikan berbagai dalil guna menguatkan kenabian Mirza<br />

Ghulam Ahmad, maka sampailah kita pada ucapan-ucapan<br />

tokoh-tokoh <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>, antara lain Bashirud<strong>di</strong>n Mahmud Ahmad,<br />

putera Mirza Ghulam Ahmad itu berkata:<br />

"Dan beliau s.a.w., sahkan kebenarannya semuanya<br />

Nabi-nabi baik yang dahulu baik yang akan datang."8<br />

Maknanya Nabi Muhammad telah mensahkan kebenaran Nabi-nabi,<br />

baik yang datang sebelum beliau maupun Nabi-nabi yang datang<br />

sesudah beliau. Jika yang <strong>di</strong>maksud oleh Bashirud<strong>di</strong>n bahwa<br />

sesudah Nabi Muhammad ada Nabi seorang saja yang <strong>di</strong>sahkan,<br />

maka itulah sebenarnya yang menja<strong>di</strong> tujuannya dan tujuan<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>. Akan tetapi kenyataan dari ucapan Bashir itu<br />

tidak demikian, sebab ia mengatakan nabi-nabi yang berarti<br />

banyak Nabi.<br />

Bukan begitu, tukas <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>, melainkan banyak Nabi sebelum<br />

Nabi Muhammad dan hanya satu Nabi sesudah beliau. Itu<br />

hanyalah tergelincir pena atau keliru cetak. Maka untuk<br />

sejenak kesalahan ucapan Bashir itu kita lampaui saja.<br />

Baiknya melihat keterangan-keterangan atau dalil-dalil lain<br />

seperti yang <strong>di</strong>ucapkan tokoh-tokoh <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> lainnya.<br />

Berkata <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>:<br />

"Bahwa Nabi sesudah Nabi Muhammad itu kita akui ada dan<br />

seterusnya akan ada."9<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/Demagog.html (4 of 6)14/05/2006 21:44:17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!