04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

Ilham tersebut oleh <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> <strong>di</strong>terjemahkan menja<strong>di</strong>:<br />

"Wahai api penyakit, <strong>di</strong>nginlah engkau bagi anak muda<br />

ini, ja<strong>di</strong>lah engkau sebagai penjaga dan keselamatan<br />

baginya."4 Karena ilham itulah maka pemuda Malawamal<br />

menja<strong>di</strong> sembuh. Bahkan menurut <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> ia mencapai<br />

usia 100 tahun. Maknanya jika usia setua itu<br />

<strong>di</strong>hubungkan dengan tahun-tahun masehi sekarang ini<br />

mungkin sang pemuda itu masih hidup saat ini. Sayang<br />

sekali bahwa <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> tidak mengambil foto pemuda<br />

Malawamal itu. Apakah ia sudah tidak memusuhi Islam<br />

lagi, apakah ia sudah <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>? Soal-soal itu tidak<br />

penting bagi kita untuk mengetahui maupun menyeli<strong>di</strong>ki<br />

kebenarannya. Yang penting sebenarnya terletak pada<br />

<strong>di</strong>ri "sang penyembuh" itu sen<strong>di</strong>ri, yakni Mirza Ghulam<br />

Ahmad.<br />

Sungguh suatu surprise bahwa hanya dengan do'a semata-mata<br />

penyakit t.b.c. yang hampir merenggut nyawa anak muda itu<br />

dapat <strong>di</strong>lenyapkan oleh Mirza. Padahal jika sejarah<br />

memperhatikan jalan hidup Mirza Ghulam Ahmad, akan <strong>di</strong>ketahui<br />

secara menyolok bahwa sang penyembuh Mirza itu sen<strong>di</strong>ri<br />

ternyata tidak pernah sembuh dari sakit. Bahkan kematian<br />

yang merenggut Mirza Ghulam Ahmad <strong>di</strong>karenakan ia menderita<br />

sakit berak-berak yang kronis (<strong>di</strong>arrea)<br />

Latar-belakang kehidupannya merupakan rangkaian dari<br />

penyakit-penyakit berat yang menahun sehingga meruntuhkan<br />

seluruh kekuatan tubuh maupun jiwanya. Ia ternyata mengidap<br />

penyakit penyakit "<strong>di</strong>abetes" dan "vertigo" <strong>di</strong> mana-mana<br />

kedua penyakit itu benar-benar menerkam hidup Mirza<br />

sepanjang hayatnya. Mengapa tidak <strong>di</strong>sembuhkan penyakitpenyakitnya<br />

itu oleh doktor priba<strong>di</strong>nya Nurud<strong>di</strong>n sang<br />

Khalifah? mungkin obatnya tidak ada atau mungkin karena<br />

jabatan-jabatan Mirza yang kelewat batas itu membawa<br />

effek-effek yang berat bagi penyembuhannya.<br />

Kedua kemungkinan itu ternyata tidak <strong>di</strong>benarkan oleh<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> baik oleh anaknya cucunya maupun oleh<br />

pengikut-pengikutnya. Mereka mempunyai alasan kuat mengapa<br />

penyakit-penyakit Mirza Ghulam itu tidak sampai <strong>di</strong>sembuhkan.<br />

Mereka tidak kehilangan langkah untuk membela situasi<br />

nabinya itu. Bashirud<strong>di</strong>n Mahmud Ahmad berkata membela<br />

ayahnya.<br />

"Penyakit-penyakit yang <strong>di</strong>derita Mirza Ghulam Ahmad itu<br />

sudah termaktub, artinya bahwa Al-Masih Al Mau'ud akan<br />

menderita dua penyakit. Separoh dari bagian tubuhnya ke<br />

bawah mengidap penyakit <strong>di</strong>abetes dan separoh dari<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/JeritanUlang.html (2 of 6)14/05/2006 21:47:38

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!