Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
"Adalah suatu keharusan bahwa Khalifah ini dari<br />
keturunan Qureis."5<br />
Gelar khalifah inipun termasuk milik Mirza Ghulam Ahmad.<br />
Satu persatu dari gelar-gelarnya akan <strong>di</strong>kenal nanti.<br />
Demikianlah pendakian telah sampai ke puncaknya. Keturunan<br />
QUREIS pada <strong>di</strong>ri Mirza Ghulam Ahmad merupakan target<br />
terpenting dari planningnya. Sambil bertepuk dada ia<br />
berkata: "Ketahuilah siapa aku ini! Jika kamu abaikan maka<br />
akan kau hadapi kerugian-kerugian dalam hidupmu." Qureis<br />
mungkin masih agak luas ruang lingkupnya, karena ia masih<br />
ter<strong>di</strong>ri dari keluarga-keluarga besar. Maka tidak salah lagi<br />
jika Mirza Ghulam Ahmad maupun <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>nya memilih satu<br />
keluarga saja <strong>di</strong> dalam satu rumah yang paling mulia dan<br />
<strong>di</strong>muliakan manusia. Dengan perasaan bangga ia berkata:<br />
"Sesungguhnya akulah Al-Mah<strong>di</strong> itu, juga Al-Masih<br />
Mau'ud, <strong>di</strong>mana kedudukannya sudah jelas bahwa untuk<br />
jabatan kedua pangkat ini harus <strong>di</strong>pegang oleh seorang<br />
dari Bani Fatimah."6<br />
Apa sebab Mirza memilih Bani Fatimah unluk melengkapi<br />
<strong>di</strong>rinya? Tidak lain, karena ia akan mengambil alih sabda<br />
Nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut:<br />
"Dari Ummu Salamah r.a. aku telah mendengar Rasul Allah<br />
bersabda: Mah<strong>di</strong> itu dari anak cucuku, dari anak<br />
Fatimah."<br />
Maka Mirza Ghulam Ahmadlah yang menyatakan <strong>di</strong>ri sebagai anak<br />
dari anak-anak Fatimah r.a. Kemu<strong>di</strong>an dengan lantang sekali<br />
lagi ia berkata:<br />
"Daripada kakek-kakekku, aku ini keturunan Parsi,<br />
sedang daripada nenek-nenekku aku ini keturunan<br />
Fatimah. Maka bergabunglah pada <strong>di</strong>riku dua kemuliaan."7<br />
Jika dua kemuliaan saja, itu masih kurang. Harus <strong>di</strong>tambah<br />
lagi kemuliaan yang <strong>di</strong> atas segala-galanya. Last but not<br />
least inilah kemuliaan-kemuliaan itu. Mirza berkata:<br />
"Daripada Tuhanku, telah turun wahyu padaku, bahwa dari<br />
pihak nenek-nenekku, aku ini keturunan Fatimah ahli<br />
baitin nubuwah.<br />
Demi Allah, telah bersatu pada <strong>di</strong>riku Nasl (keturunan) Nabi<br />
ISHAQ dan nasl (keturunan) Nabi ISMA'IL."8<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/AsalUsul.html (3 of 5)14/05/2006 21:43:49