04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

hum yubshirun."7<br />

Itulah <strong>di</strong> antaranya koleksi wahyu-wahyu Mirza Ghulam Ahmad<br />

sebagai kitab suci yang sejajar dengan Al-Qur'anul karim.<br />

Pada kitab karangan Mirza Ghulam lainnya yaitu<br />

khutbati-Ilhamiyah, terdapat rangkaian bahasa Arab yang<br />

<strong>di</strong>lukiskan sebagai bahasa Arab yang tidak terlawankan<br />

ketinggiannya. Bashirud<strong>di</strong>n Mahmud Ahmad puteranya, berkata:<br />

"Keajaiban dari bahasa Arab Mirza Ghulam Ahmad menyamai<br />

keajaiban bahasa Al-Qur'an. Itulah salah satu tanda<br />

kebenaran missi Al-Masihnya."8<br />

Dan untuk Al-Qur'an sen<strong>di</strong>ri, Mirza Ghulam Ahmad mempunyai<br />

pandangan yang menghina. Ia berkata:<br />

"Al-Qur'an itu Kitab Allah dan Kalimah-kalimah yang<br />

keluar dari mulutku."9<br />

Dengan kata-katanya yang menarik itu, bahwa kitab suci<br />

karangannya harus <strong>di</strong>imani sebagaimana mengimani Al-Qur'an,<br />

keajaiban bahasa arabnya sama dengan keajaiban bahasa<br />

Al-Qur'an, dan Al-Qur'an sen<strong>di</strong>ri merupakan kalimah-kalimah<br />

yang keluar dari mulut Mirza, maka ucapan-ucapan yang<br />

demikian itu tentunya <strong>di</strong>tuntun dan <strong>di</strong>ajarkan oleh Iblis.<br />

Tidak seorang nabi paIsu yang muncul dalam seJarah Islam<br />

lebih berani bertingkah ucap sebagaimana nabi In<strong>di</strong>a Mirza<br />

Ghulam Ahmad Al-Kadzdzaab.<br />

Justru yang <strong>di</strong>katakan wahyu-wahyu dari tuhannya itu lebih<br />

banyak merupakan sanjungan pada <strong>di</strong>rinya bahkan sangat<br />

berlebih-lebihan cara memujinya. Pernah Tuhan berkagt pada<br />

Mirza Ghulam Ahmad:<br />

"Tidak aku utus engkau ya Mirza, kecuali menja<strong>di</strong> rahmat<br />

bagi semesta alam."10<br />

Lebih tinggi dari itu, tuhan Mirza mengeluarkan emosinya<br />

dengan puja-puji yang luar biasa pada Mirza Ghulam Ahmad.<br />

Antara lain tuhannya berkata:<br />

"Engkau wahai Mirza bagiku adalah seperti tauhidku dan<br />

ketunggalanku."11<br />

"Engkau wahai Mirza bagiku adalah seperti anakkuanakku."12<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> dengan cepat mengomentari wahyu tuhan pada nabi<br />

In<strong>di</strong>a itu, dengan mengatakan bahwa siapa dari orang -orang<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/QuranQa<strong>di</strong>an.html (3 of 6)14/05/2006 21:47:15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!