Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
"Islam bukan kaum muslimin tanah Arab; Islam bukan kaum<br />
Muslimin Afghanistan, Syria, Iran. Islam adalah<br />
mempunyai claim international. Islam harus dalam satu<br />
JEMAAT ISLAMI dengan seorang IMAM dan<br />
pengganti-penggantinya sebagai KHALIFAH."12<br />
Itulah alasan mereka! Bahkan andaikan ucapan-ucapan Bashir<br />
tersebut <strong>di</strong>perpanjang maka dapat <strong>di</strong>pastikan pula bahwa Islam<br />
bukan kaum Muslimin Kremia, Islam bukan kaum muslimin<br />
Turkistan; Islam bukan kaum muslimin Palestina. Sebab Islam,<br />
mempunyai claim internasional maka harus ada organisasinya<br />
yang internasional; harus ada Jema'at Islami <strong>di</strong> bawah<br />
seorang IMAM dan <strong>di</strong>ganti dengan KHALIFAH-KHALIFAH. Jika<br />
semua itu belum ada maka orang-orang <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> akan menjawab<br />
<strong>di</strong> hadapan ALLAH Ta'ala bahwa masih belum tiba waktunya<br />
untuk jihad <strong>di</strong> saat saat itu.13<br />
Padahal justru semua itu telah <strong>di</strong>adakan! Sebuah Jema'at<br />
Islami telah terbentuk, AHMADIYAH namanya; seorang Imam atau<br />
Nabi atau Al Mah<strong>di</strong> atau Al Masih telah datang MIRZA GHULAM<br />
AHMAD namanya, dan khalifah-khalifah telah datang bergilir<br />
berganti seperti Nurud<strong>di</strong>n, Basirud<strong>di</strong>n serta menyusul yang<br />
lain .<br />
Bagalmana dengan jihad? Claim internasional telah tercapai<br />
dengan terbentuknya <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> plus nabinya dan<br />
khalifah-khalifahnya. Apakah <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> akan menjawab bahwa<br />
jihad sudah <strong>di</strong>lancarkan, yaitu jihad "berdo'a dalam mimpi"<br />
tatkala tidur mendengkur? Sehingga sang NAGA KOMUNIS<br />
bagaikan bekicot kena larutan garam, meleleh hancur karena<br />
do'a Basir yang manjur.<br />
Jika demikian maka bravo buat si Basir dan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>nya.<br />
Sungguh suatu kemenangan yang gemilang. Padahal kenyataannya<br />
sejak kemenangan dalam mimpi sampai masa 20 tahun kemu<strong>di</strong>an,<br />
sang Naga Komunis ternyata masih hidup utuh, masih ganas<br />
masih biadab dan masih melahap korban jutaan ummat Muslimin.<br />
Apakah do'a Basir hanya khususiyah saja, apakah doa Basir<br />
mirip do'a bapaknya Ghulam Ahmad tatkala wabah pes melanda<br />
Punjab, tatkala tikus <strong>di</strong> rumah Mirza lebih <strong>di</strong>hargai tuhannya<br />
dari pada jiwa manusia tetangganya yang mati tergeletak<br />
karena bukan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>?<br />
Tentu saja do'a kemenangan dan keselamatan hanya bagi kaum<br />
<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>. Bagi kaum muslimin Turkistan, Kremia, Azerbaijan<br />
dan lain-lain tempat, do'a Basirud<strong>di</strong>n tidak naik ke atas<br />
tapi jatuh ke GOT!<br />
Lebih stress lagi ialah pen<strong>di</strong>rian <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> yang angkuh<br />
terhadap mereka yang bukan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>. Baik itu kaum Muslimin<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/NagaRaksasa.html (6 of 8)14/05/2006 21:49:41