Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
bagian tubuhnya ke atas mengidap penyakit vertigo."5<br />
Demikianlah penyakit-penyakit itu sudah termaktub sebagai<br />
hiasan hidup Al Masih Mirza Ghulam Ahmad Qa<strong>di</strong>ani. Ja<strong>di</strong> sudah<br />
tak<strong>di</strong>r baginya untuk menerima penyakit-penyakit itu.<br />
Usaha-usaha untuk menyembuhkannya hanya akan menentang<br />
tak<strong>di</strong>r Allah saja. Bukankah Mirza Ghulam Ahmad pada<br />
saat-saat itu sedang memangku jabatan Nabi Ayyub a.s.?<br />
Bedanya, kalau nabi Ayyub tidak kena <strong>di</strong>abetes dan vertigo.<br />
Andaikata kena seperti Mirza Ghulam mungkin beliau tidak<br />
akan sanggup memangku jabatan kenabiannya. Justru Mirza<br />
Ghulam adalah sebaliknya, ia sanggup; sanggup untuk<br />
mempertontonkan seluruh karier hidupnya menja<strong>di</strong> berantakan.<br />
Mirza Ghulam Ahmad sebenarnya sangat menderita karena<br />
penyakit-penyakitnya itu. Rasanya ia tidak bisa menerima<br />
kalau penyakit-penyakitnya itu adalah tak<strong>di</strong>r Allah yang<br />
harus ia rasakan sepanjang hidupnya. Jangankan dengan<br />
<strong>di</strong>abetes dan vertigo, dengan sakit-sakitan yang sangat tidak<br />
berarti saja, Mirza Ghulam Ahmad sudah mengeluh merana.<br />
Buktinya pada suatu hari Mirza Ghulam pada salahsatu jari<br />
tangannya sakit, mungkin bengkak nanah (cantengan) atau kena<br />
sayat pisau. Ia sudah mengaduh-aduh dan tidurnya tidak<br />
nyenyak lagi.6 Dalam keadaan sakit yang demikian itu<br />
ternyata tuhannya menaruh rasa kasih pada Mirza. Bagaimana<br />
sembuhnya? Cukup dengan kabar wahyu dari Tuhan:<br />
"Sejuklah tanganmu wahai Mirza dan relaxlah engkau"7<br />
Maka dengan wahyu Tuhan <strong>di</strong> atas sakit jari Mirza Ghulam<br />
ternyata sembuh samasekali. Sungguh enak baginya bahwa hanya<br />
dengan wahyu saja ia segar kembali.<br />
Pernah pada suatu hari Mirza Ghulam Ahmad kena sakit demam.<br />
Inipun Tuhannya sangat menaruh kasih padanya. Maka turunlah<br />
kabar wahyu kepadanya:<br />
"Assalamu alaikum wahai Mirza, semoga damai engkau<br />
serta"8<br />
Dengan wahyu itupun Mirza Ghulam waras dari sakit demamnya.<br />
Kita ingin bertanya, jika dengan penderitaan "sakit salah<br />
satu jarinya dan sakit demam" saja Mirza Ghulam Ahmad sudah<br />
mengeluh merana, maka bagaimana dengan sakit-sakit beratnya<br />
itu? <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> dalam hal ini tidak pernah mempertontonkan<br />
penderitaan nabinya karena penyakit-penyakit <strong>di</strong>abetes dan<br />
vertigo itu. Mereka tidak mau bicara tentang itu. Akan<br />
tetapi ilmu pengetahuan tentang kesehatan mau dan bisa<br />
berbicara tentang pasien yang menderita penyakit sakit gula<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/JeritanUlang.html (3 of 6)14/05/2006 21:47:38