04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

Nabi Muhammad, menerima kebenaran, menyampaikan serta<br />

menegakkan kebenaran itu. Tingkah laku maupun cara-cara yang<br />

demikian itulah yang paling <strong>di</strong>sebar-sebarkan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> dalam<br />

kitab-kitab mereka.<br />

Yang haq atas nama AHMAD dalam surat Ash-Shaf ayat 6 itu,<br />

ialah seorang yang menerima wahyu itu sen<strong>di</strong>ri, AHMAD<br />

MUHAMMAD s.a.w. Ribuan tahun sebelum beliau s.a.w. memangku<br />

jabatan Rasul dan Nabi yaitu tatkala Nabi Musa a.s <strong>di</strong>utus<br />

oleh Allah untuk bani Israil, tersebut dalam sebuah do'anya;<br />

beliau a.s. memohon:<br />

"Ya Allah ja<strong>di</strong>kanlah hamba sebagai pengikut AHMAD."1<br />

Kemu<strong>di</strong>an sahabat Salman Al-Farisi tatkala berada <strong>di</strong> Baitul<br />

Maq<strong>di</strong>s, beliau mendengar dari seorang rahib, yang berkata<br />

padanya:<br />

"Wahai Salman, sesungguhnya Tuhan sedang mengutus<br />

seorang Rasul bernama AHMAD. Ia mau makan dari<br />

pemberian ha<strong>di</strong>ah, akan tetapi ia menolak atas pemberian<br />

sedekah. Di antara pundaknya terdapat tanda dari<br />

khataman Nubuwah. Ketahuilah wahai Salman, bahwa<br />

saat-saat sekarang inilah kedatangannya."2<br />

Dan dalam sebuah Ha<strong>di</strong>ts yang <strong>di</strong>riwayatkan oleh Imam Malik,<br />

Dharimi, Tirmidzi, An-Nasa'i, Bukhari dan Muslim, dari Jabir<br />

ibn Muth'am, beliau s.a.w. bersabda:<br />

"Padaku ada beberapa nama-nama, Aku bernama Muhammad,<br />

aku bernama AHMAD, Al-Mahi (yang menghapuskan)<br />

kekafiran, Al-Hasyir (yang mengumpulkan) ummat <strong>di</strong>bawah<br />

naunganku, dan Al-Aghib (yang penghabisan) <strong>di</strong>mana tidak<br />

ada Nabi sesudahku."<br />

Demikianlah tentang nama Ahmad dalam surah Ash-Shaf ayat 6.<br />

Adapun yang <strong>di</strong>pakai alasan oleh Mirza Ghulam Ahmad dan<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>nya, baik Ha<strong>di</strong>ts maupun Al-Qur'an, hanyalah suatu<br />

penipuan belaka. Tidak sepotong ayatpun dalam Al-Qur'an yang<br />

menyebut-nyebut nama Mirza Ghulam. Juga tidak sehuah Ha<strong>di</strong>ts.<br />

Jika memang ada, maka Mirza Ghulam dan <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>lah yang<br />

mengada-adakan. Bahkan andaikata ada sebuah nama Ahmad<br />

kiriman Tuhan yang <strong>di</strong>tujukan pada Mirza Ghulam, maka itu<br />

adalah kiriman yang datang dari Tuhannya Mirza. Sebab ia<br />

rupa-rupanya memiliki Tuhan yang khas yang hanya menja<strong>di</strong><br />

miliknya. Kelak akan <strong>di</strong>jumpai dalam beberapa kitab-kitab<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>, Tuhan khas milik Mirza Ghulam itu.<br />

Catatan kaki:<br />

1 lih. Abul-Qasim as-Suhaily, ar-Raudul Unuf,<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/AkhmadAkhir.html (2 of 3)14/05/2006 21:43:45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!