04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> <strong>Telanjang</strong> <strong>Bulat</strong><br />

<strong>di</strong> <strong>Panggung</strong> <strong>Sejarah</strong><br />

oleh Abdullah Hasan Alhadar<br />

Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis<br />

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota<br />

MIRZA JUMPA "TUHANNYA"<br />

Mungkin <strong>di</strong>karenakan gagal memperoleh balasan cintanya pada<br />

dara ayu Muhamma<strong>di</strong> Begum, mungkin <strong>di</strong>karenakan gagal<br />

menyembunyikan perangai-perangainya yang buruk dan kejam,<br />

mungkin juga <strong>di</strong>karenakan gagal melaksanakan tugasnya sebagai<br />

nabi palsu, atau mungkin <strong>di</strong>karenakan gagal memelihara<br />

kon<strong>di</strong>si tubuhnya maupun jiwanya, atau last but not least<br />

<strong>di</strong>karenakan jeritannya yang pilu <strong>di</strong> lembah Golgotta Qa<strong>di</strong>an<br />

itu, maka orang ini yakni Jesus Kristus dari In<strong>di</strong>a Mirza<br />

Ghulam Ahmad, mendapat simpati dan belas kasih dari BAPAKNYA<br />

<strong>di</strong> sorga untuk istirahat serta mendapat cuti.<br />

Mirza Ghulam Ahmad tidak cuti ke Srinagar Kashmir menziarahi<br />

Jesus Kristus IsraeIi atau cuti ke London menghadap tuannya<br />

British, melainkan ia cuti naik ke atas, ke langit ketujuh<br />

terus lagi ke Sidrah Muntaha, terus lagi dan terus lagi<br />

sampai ke tempat <strong>di</strong>mana tuhan Bapaknya bertahta. Tentu saja<br />

kisah cuti berlibur Mirza Ghulam Ahmad itu adalah kisah<br />

"Mi'raj"nya yang paling hebat, lebih hebat dari pada,<br />

seandainya ia sanggup mengeringkan lautan In<strong>di</strong>a. Inilah <strong>di</strong>a<br />

jalan cerita "mi'raj" Mirza Ghulam Ahmad:<br />

KISAH TENTANG "TETES-TETES MERAH"1<br />

"Waktu itu musim panas bulan Mei atau Juni 1884, ketika<br />

Hazrat Ahmad selesai sembahyang subuh pada suatu pagi<br />

menyingkir ke sebuah kamar sebeIah timur dari mesjid<br />

Mubarak. Tempat itu sejuk <strong>di</strong>sebabkan tembok-temboknya baru<br />

<strong>di</strong>lepa (<strong>di</strong>plaster). Beliau membaringkan <strong>di</strong>ri <strong>di</strong> atas sebuah<br />

carpai (semacam balai-balai tempat tidur dengan alasnya tali<br />

yang <strong>di</strong>anyamkan pada bingkainya) yang beliau biasa se<strong>di</strong>akan<br />

<strong>di</strong> sana. Carpai itu tak berlapik atau bantal. Beliau<br />

berbaring menghadap ke utara dengan kepala ke arah barat.<br />

Lengannya yang sebelah <strong>di</strong>ja<strong>di</strong>kan sebagai bantal dan lengan<br />

yang satu beristirahat <strong>di</strong> atas kepala.<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/JumpaTuhan.html (1 of 6)14/05/2006 21:47:48

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!