04.05.2013 Views

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />

majallah dan buku-buku tersebut; sejarah menja<strong>di</strong> saksi<br />

bahwa pada masa dahulu tidak pernah tersebar luas<br />

seperti sekarang ini. Ini nubuwatan yang luar biasa<br />

pula;<br />

"waidza's samau kusyihat:" apabila langit terbuka;<br />

bukan rahasia lagi manusia sekarang terbang <strong>di</strong> luar<br />

angkasa, mengitari bumi berulang kali, hal yang tidak<br />

pernah terja<strong>di</strong> dalam sejarall dunia;4<br />

Akhirnya <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> memberi penegasan tentang ayat-ayat<br />

tersebut <strong>di</strong> atas:<br />

"Inilah beberapa tanda yang <strong>di</strong>nubuwatkan Al-Qur'an agar<br />

manusia memperhatikannya lalu mengenal Imam Mah<strong>di</strong>,<br />

reformer agung sedunia."5<br />

Demikian cara <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> mengartikan dan menafsirkan<br />

ayat-ayat satu sampai dengan sebelas dari surah At-Takwir.<br />

Cara-cara mereka ini tidak pernah terja<strong>di</strong> sebelumnya.<br />

Sungguh satu hal yang luar biasa, mencengangkan bahkan tidak<br />

terpikirkan oleh manusia abad sekarang ini, bahwasanya<br />

kedatangan Imam Mah<strong>di</strong> Mirza Ghulam Ahmad <strong>di</strong>dahului dengan<br />

peristiwa-peristiwa yang <strong>di</strong>nubuwatkan dalam Al-Qur'an.<br />

Alangkah hebat mukad<strong>di</strong>mah penyambutan datangnya Imam Mah<strong>di</strong><br />

dari In<strong>di</strong>a itu. Bahkan kelak sampai dunia kiamat, manusia<br />

pasti akan tercengang tak habis-habisnya, atas<br />

keluar-biasaan Tuhan menyambut Mirza Ghulam. Bayangkan,<br />

sebelas kali dentuman meriam untuk Imam Mah<strong>di</strong> dari desa<br />

Qa<strong>di</strong>an itu.<br />

Satu perbuatan cer<strong>di</strong>k, terang-terangan <strong>di</strong>sengaja <strong>di</strong>lakukan<br />

<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> dengan menghilangkan dua buah ayat dari surah<br />

At-Takwir itu. Diantara ayat yang berbunyi: "waidzan' nufusu<br />

zuwwujat" dengan ayat yang berbunyi "waidzashshuhut<br />

nusyirat" terdapat dua ayat yang berbunvi: "waidzal<br />

mau'udatu suilat" dan "bi ayyi dzanbin Qutilat." Kedua ayat<br />

ini <strong>di</strong>hilangkan oleh <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>, tidak <strong>di</strong>pakai untuk<br />

kepentingan Imam Mah<strong>di</strong> Mirza. Apa alasan mereka<br />

menghilangkan kedua ayat itu? Apakah tidak bisa <strong>di</strong>pakai<br />

penafsirannya untuk tanda <strong>di</strong>antara banyak tanda datangnya<br />

Imam Mah<strong>di</strong>?<br />

Kenyataan bahwa kaum <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> ini telah menghilangkan ayat<br />

8 dan ayat 9 dari surah At-Takwir, oleh karena ayat-ayat itu<br />

bila <strong>di</strong>terjemahkan berbunyi:<br />

"Dan apabila anak-anak perempuan yang <strong>di</strong>kubur<br />

file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/Organisasi.html (3 of 7)14/05/2006 21:44:38

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!