Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembahasan Ahma<strong>di</strong>yyah<br />
<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> <strong>Telanjang</strong> <strong>Bulat</strong><br />
<strong>di</strong> <strong>Panggung</strong> <strong>Sejarah</strong><br />
oleh Abdullah Hasan Alhadar<br />
Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis<br />
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota<br />
AHMADIYAH SEBAGAI ISOLASIONISME<br />
MIRZA GHULAM AHMAD DUPLIKAT SIR SYED AHMAD KHAN<br />
Success yang <strong>di</strong>capai <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> mungkin dapat mengaburkan<br />
pandangan kaum muslimin akan tetapi tidak demikian pada<br />
pandangan Ulama-ulama. Justru sebaliknya, dari success yang<br />
<strong>di</strong>capai <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> itu timbullah kecurigaan Ulama-ulama<br />
terhadapnya. Kelahirannya yang baru kemarin, bangunnya yang<br />
kesiangan dan daerah-daerah yang <strong>di</strong>babatnya bukan hutan<br />
lagi, adalah sebab-sebab <strong>di</strong>antara sebab timbulnya rasa<br />
curiga.<br />
Usaha-usaha untuk mengenal <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> telah <strong>di</strong>siapkan dengan<br />
baik oleh penulis-penulis In<strong>di</strong>a, Pakistan, maupun <strong>di</strong> luar<br />
kedua negara itu. Akan tetapi sebagaimana <strong>di</strong>katakan oleh<br />
Muhammad Iqbal, bahwa cara-cara mereka memperkenalkan masih<br />
belum memuaskan karena methode-methode yang <strong>di</strong>pakai untuk<br />
itu kurang effektif.<br />
Jelaslah kiranya, bahwa untuk mengetahui "Apa dan Siapa<br />
<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>" sampai kepada lubuk dasarnya, pada hakikat<br />
<strong>di</strong>rinya latar belakang munculnya, kekuatan berpijaknya serta<br />
bayangan tempat berteduhnya, akan memerlukan ketekunan<br />
menggarap dan ketelitian menelaah kitab-kitab <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> baik<br />
yang Qa<strong>di</strong>ani maupun yang Lahore. Alhasil kita harus masuk<br />
liwat belakang dari pintu dapur <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>, <strong>di</strong>mana masakan<br />
Mirza Ghulam Ahmad ini, <strong>di</strong>garap.<br />
Nama "AHMADIYAH" bukan pertama kalinya ada setelah Mirza<br />
Ghulam Ahmad membentuk atau mengadakannya. Jauh-jauh sebelum<br />
Mirza Ghulam <strong>di</strong>kenal, nama <strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong> itu telah ada. Ketika<br />
Mirza Ghulam masih bocah ja<strong>di</strong> masih belum ada apa-apa<br />
padanya, Sir syed Ahmad, Khan (1817-1898) pen<strong>di</strong>ri Aligarh<br />
yang mashur itu, pada tahun 1842 membukukan hasil-hasil<br />
kuliyah-kuliyahnya dengan judul: "Al-Khutbatu-Al-<strong>Ahma<strong>di</strong>yah</strong>"<br />
file:///D|/elite-ebook/me<strong>di</strong>a.isnet.org/islam/<strong>Telanjang</strong>/Duplikat.html (1 of 4)14/05/2006 21:43:27