19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pengetahuan sosial tentang masa lalu dikonstruksikan oleh proses publik. Prosesproses<br />

tersebut menghasilkan kebenaran yang mendemokratiskan yang membantu<br />

membangun suatu konsensus kemasyarakatan. Proses-proses tersebut juga merupakan ritualritual<br />

kritis dan transformatif yang membalikkan kebijakan pengetahuan rezim yang lama.<br />

Sementara impunitas terjadi dalam masa pemerintahan represif yang lama, dan rezim militer<br />

dikenal karena menutup-nutupi kebenaran, pemerintahan yang baru dikenal karena<br />

ketaatannya pada hukum. Hak untuk melakukan dengar pendapat, yang secara tradisional<br />

merupakan bagian dari proses administratif, secara terbuka menegaskan hak partisipasi politik<br />

dan harga diri individual. Penyelidikan administratif bergantung pada partisipasi warga – yang<br />

didorong oleh negara melalui insentif yang kuat, seperti ganti rugi bagi para korban dan<br />

imunitas bagi para pelaku. Afrika Selatan memberikan contoh bagaimana struktur insentif<br />

yang tersirat dalam ketergantungan komisi administratif terhadap kesaksian dan pengakuan,<br />

yang dikaitkan dengan ganti rugi dan amnesti.<br />

Terlepas dari insentif-insentif tersebut, proses-proses pengungkapan pengalaman<br />

tersebut dapat dikatakan sebagai suatu bentuk katarsis. Jika rezim pendahulu gagal melindungi<br />

warganya dari pelanggaran oleh pasukan keamanan, dalam pemerintahan yang sedang<br />

melakukan liberalisasi, kesempatan untuk mengungkapkan pengalaman di muka pemerintahan<br />

baru dapat mengembalikan sebagian dari harga diri yang dahulu dilanggar. Dampak kesaksian<br />

para korban menjadi lebih besar bila acara dengar pendapat komisi kebenaran dilakukan di<br />

tempat-tempat publik di mana terjadi penindasan sebelumnya. Proses publik ini juga<br />

memberikan legitimasi kepada rezim yang baru. Mereka yang sebelumnya disiksa dan dipaksa<br />

untuk membisu kini bisa secara terbuka mengungkapkan pengalaman mereka dalam masa<br />

penindasan. 42 Kisah-kisah mereka yang selamat dibandingkan satu sama lain, dan pola-pola<br />

penindasan sistematis menjadi terlihat. Selain bukti-bukti lain, kisah-kisah tersebut menjadi<br />

penyusun kebenaran resmi. Kesaksian para korban dan saksi lainnya direkonstruksikan oleh<br />

para komisioner menjadi suatu kisah yang tunggal tentang penindasan negara. Laporan<br />

kebenaran resmi ini merupakan suatu bentuk narasi yang spesifik, sehingga tidak<br />

mengherankan bahwa para ketua komisi sering kali adalah pengarang terkenal, seperti Ernesto<br />

Sábato, ketua CONADEP Argentina.<br />

Penyelidikan kebenaran transisional diberikan mandat untuk menentukan “apa yang<br />

terjadi” dalam masa pemerintahan yang kejam. Praktik komisi kebenaran menunjukkan<br />

ketaatan pada prinsip-prinsip dokumentasi. Laporan-laporan kebenaran tersebut ditulis dalam<br />

gaya bahasa dokumentasi resmi. Perhatikanlah standar kepastian yang digunakan untuk<br />

menentukan “kebenaran resmi”. Hukum Amerika menekankan standar pembuktian sebagai<br />

karakteristik utama yang membedakan pencarian kebenaran pidana dan perdata. Namun,<br />

anggapan tentang standar pembuktian dan pelaporan ini menjadi aneh dari sudut pandang<br />

terhadap kebenaran dalam budaya hukum lainnya. Jadi, kebenaran menurut sistem hukum<br />

kontinental merupakan suatu pemahaman yang tunggal, tanpa memperhatikan proses hukum<br />

pidana atau perdata. 43 Gabungan penyelidikan pidana dan perdata dalam komisi kebenaran<br />

transisional berusaha untuk menjalankan pendekatan tunggal serupa terhadap pertanyaan<br />

tentang standar pembuktian yang tepat. Ketika pertanyaan tersebut diajukan oleh komisi<br />

kebenaran El Salbador, ia menggunakan aturan dua-sumber, yang merupakan standar<br />

42 Lihat misalnya, Report of the Commission on the Truth for El Salvador (kemudian Laporan Komisi Kebenaran<br />

El Salvador) (April 1993), 229. Lihat juga Laporan CONADEP, 5.<br />

43 Tentang kebenaran dalam sistem hukum kontinental, lihat Damaska, “Evidentiary Barriers”, 580.<br />

16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!