19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 3<br />

<strong>Keadilan</strong> Historis<br />

Bab ini mengeksplorasi respon historis terhadap peninggalan kekejaman di masa lalu dan<br />

pertanyaan tentang peran apa yang dimainkan oleh pertanggungjawaban historis dalam transisi<br />

menuju demokrasi. Transisi – dari sefinisinya – menunjukkan adanya diskontinuitas sejarah.<br />

Perang, revolusi dan pemerintahan represif merupakan masa-masa gelap dalam sejarah suatu<br />

bangsa yang mengancam kontinuitasnya. Pertanyaan yang timbul adalah: secara deskriptif,<br />

bagaimana masyarakat memperlakukan masa-masa cacat sejarah tersebut? Sejauh mana peran<br />

respon historis terhadap pemerintahan otoriter di masa lalu? Dan secara normatif, dalam hal<br />

apa pertanggungjawaban historis merupakan hal yang korektif dan mendorong liberalisasi?<br />

Suatu pandangan yang populer di kalangan analis politik kontemporer adalah bahwa<br />

penyidikan dan dokumentasi sejarah yang mengasimilasikan masa lalu yang buruk merupakan<br />

hal yang diperlukan untuk mengembalikan kolektivitas pada masa-masa perubahan politik<br />

yang radikal. Klaim mereka adalah bahwa dengan menemukan “kebenaran” tentang<br />

kesalahan-kesalahan negara di masa lalu, seperti melalui konstitusi baru atau pengadilan<br />

suksesor, hal tersebut membantu untuk meletakkan dasar bagi tatanan politik yang baru.<br />

[P]emerintahan penerus memiliki kewajiban untuk menyelidiki dan menentukan fakta-fakta,<br />

sehingga kebenaran diketahui dan dijadikan bagian dari sejarah suatu bangsa ... Perlu ada<br />

pengetahuan dan pengakuan: peristiwa-peristiwa di masa lalu harus diakui keberadaannya secara<br />

resmi dan diungkapkan secara terbuka. Pengungkapan kebenaran .... merespon tuntutan untuk<br />

mendapatkan keadilan dari para korban dan memfasilitasi rekonsiliasi nasional. 1<br />

Seperti klaim normatif konstitusi dan pengadilan di masa transisi, klaim normatif untuk<br />

menyusun dokumentasi sejarah yang resmi adalah bahwa ia memungkinkan pergeseran<br />

menuju tatanan yang lebih liberal. Penyusunan sejarah kolektif tentang masa lalu yang represif<br />

dianggap meletakkan dasar yang diperlukan untuk masyarakat demokratis yang baru.<br />

Dikatakan bahwa proses ini mutlak diperlukan untuk transisi menuju demokrasi: sejarah<br />

transisional yang diarahkan pada masa depan yang lebih baik menggambarkan suatu proses<br />

dialektis dan progresif. Pandangan ini mewarisi semangat dari masa lalu, dari masa<br />

pencerahan – Immanuel Kant hingga Karl Marx, yang menganggap bahwa sejarah bersifat<br />

menguniversalkan dan memberikan penebusan. Dalam pandangan ini, sejarah adalah pengajar<br />

dan hakim, dan kebenaran sejarah itu sendiri merupakan keadilan. Pandangan tentang potensi<br />

liberalisasi dari sejarah inilah yang mendorong argumen kontemporer untuk<br />

pertanggungjawaban sejarah dalam transisi. Namun, asumsi bahwa “kebenaran” dan “sejarah”<br />

1 Alice H. Henkin, “Conference Report”, dalam State Crimes: Punishment or Pardon, dalam Alice H. Henkin<br />

(ed.), Queenstown, Md: Aspen Institute, 1989, 4-5. Terdapat banyak penganjur pandangan ini dalam komunitas<br />

diplomatik dan hak asasi manusia. Lihat misalnya Margaret Popkin dan Naomi Roht-Arriaza, “Truth as Justice:<br />

Investigatory Commissions in Latin America”, Law and Social Inquiry 20 (Musim Dingin 1995): 79. Lihat juga<br />

José Zalaquett, “Balancing Ethical Imperatives and Political Constraints: The Dilemma of New Democracies<br />

Confronting Past Human Rights Violations”, Hastings Law Journal 43 (1992): 1425; Timothy Garton Ash, The<br />

File: A Personal History, New York : Random House, 1997.<br />

1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!