19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dianggap tepat sebagai saat penyusunan konstitusi, suatu jangka waktu penyusunan<br />

konstitusi atau “momen konstitusional”. Penyusunan konstitusi dilakukan sebelum<br />

pengesahan hukum dan institusi lainnya. 12 Penyusunan hukum tingkat tinggi juga<br />

berimplikasi proses pengambilan keputusan yang lebih teliti. “Jalur penyusunan hukum<br />

tingkat tinggi ... menggunakan prosedur khusus untuk menentukan apakah mayoritas<br />

rakyat memberikan dukungannya terhadap prinsip-prinsip dari suatu gerakan<br />

revolusioner yang akan dinyatakan dengan mengatasnamakan rakyat”. 13 Kaum<br />

fondasionalis memandang bahwa status khusus politik konstitusional ini berasal dari<br />

peran kedaulatan rakyat di dalam penyusunannya, melalui proses penyusuannya yang<br />

khusus. Politik konstitusional dianggap berkaitan dengan tingkat pertimbangan politis<br />

yang lebih tinggi, dan dengan demikian berbeda dari perpolitikan biasa. Konsepsi ini<br />

merujuk pada proses berdirinya Amerika Serikat, bahwa konvensi konstitusional<br />

Amerika ini memiliki konsensus luas. Namun klaim ini agak kontroversial. Mungkin<br />

proses-proses yang dianggap sebagai syarat fondasionalisme konstitusional perlu<br />

diinterpretasikan pada tingkat generalisasi yang lebih tinggi. Dengan pendekatan ini,<br />

kurangnya partisipasi dalam proses ratifikasi konstitusi bukanlah hal yang fatal, selama<br />

partisipasi dalam hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan partisipasi politik biasa dalam<br />

masa itu. Suatu perspektif transisional membantu menjelaskan mengapa dalam masamasa<br />

gejolak politik, bahkan partisipasi terbatas dari masyarakat sudah cukup untuk<br />

melegitimasi transformasi konstitusional. 14 Dalam paradigma kontemporer utama,<br />

terdapat klaim kuat tentang kaitan antara perubahan politik dan perubahan konstitusional.<br />

Pemikiran ideal tentang konstitusi bersifat memandang ke depan: tujuannya adalah untuk<br />

meninggalkan masa lalu dan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah. Penyusunan<br />

konstitusi dianggap menjadi dasar bagi tatanan demokratis yang baru.<br />

Meskipun klaim-klaimnya dianggap berlaku universal, teori konstitusional<br />

kontemporer sendiri ditarik dari suatu konteks politik tertentu, yaitu revolusi di abad ke-<br />

18. Sementara pemahaman modern tidak menganggap konstitusi sebagai tatanan politis<br />

suatu negara, seperti dalam pemahaman klasik, pandangan modern tentang politik<br />

konstitusional tak terlepaskan dari revolusi di masa lalu dan tatanan politik masa depan.<br />

Meskipun pengalaman Amerika dianggap mencontohkan penyusunan konstitusi yang<br />

mendasar, dalam tahun-tahun terakhir, suatu klaim preskriptif yang lebih luas juga<br />

diarahkan kepada negara-negara lain dalam proses transisi. Maka, dalam The Future of<br />

Liberal Revolution, pandangan fondasionalis diperluas ke transisi pasca-komunis<br />

kontemporer. Dengan merujuk pada proses penyusunan konstitusi Amerika Serikat,<br />

Ackerman menyerukan kepada negara-negara demokrasi baru di Eropa Timur agar<br />

menyisihkan politik biasa dan memuncakkan revolusi mereka dengan suatu konstitusi. 15<br />

Namun pandangan tentang konstitusi sebagai dasar perubahan politik yang liberal hanya<br />

menawarkan penyelesaian teoretis terhadap dilema penyusunan konstitusi pasca-revolusi.<br />

12 Ibid., 55.<br />

13 Ibid., 14<br />

14 Lihat Peter Berkowitz, “Book Review”, Eighteenth Century Studies 26 (1993): 695 (meninjau Bruce A.<br />

Ackerman, We the People: Foundations, Cambridge: Harvard university Press, Belknap Press, 1991<br />

(menunjukkan bahwa pemilihan umum untuk meratifikasi konstitusi biasanya diikuti oleh hanya sedikit<br />

pemilih).<br />

15 Lihat Bruce A. Ackerman, The Future of Liberal Revolution, 193. Untuk argumen kontinental yang<br />

terkait, lihat Ulrich Preuss, Constitutional Revolution: The Link Between Constitutionalism and Progress,<br />

terjemahan Deborah Lucas Schneider, Atlantic Highlands: Humanities Press, 1995.<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!