19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 6<br />

<strong>Keadilan</strong> Konstitusional<br />

Bab ini akan membahas sifat dan peran konstitusionalisme dalam masa-masa perubahan<br />

politik. Dilema sentral dalam hal ini adalah bagaimana mendamaikan konsep<br />

konstitusionalisme dengan revolusi: masa-masa revolusi dan kelanjutannya adalah saat<br />

terjadinya gejolak politik, dan dengan demikian menimbulkan pertentangan dengan<br />

konstitusionalisme, yang lazimnya dianggap mengikat suatu tatanan politik yang mapan.<br />

Pertimbangkanlah klaim utama tentang kaitan konstitusionalitas dengan perubahan<br />

politik, dan terutama klaim modern tentang konstitusionalisme sebagai dasar demokrasi.<br />

Model ini paling tepat menjelaskan pandangan dari abad ke-18 tentang kaitan<br />

konstitusionalitas dengan hal-hal politis. Namun, model ini tidak dapat menggambarkan<br />

perkembangan konstitusional yang dikaitkan dengan perubahan politik selama setengah<br />

abad terakhir, sehingga memerlukan analisis tambahan. 1 Bab ini menyelidiki manifestasi<br />

kontemporer dari konstitusionalisme, terutama dalam gelombang terakhir perubahan<br />

politik substansial, dan menunjukkan bahwa ia menimbulkan paradigma baru tentang<br />

konstitusionalisme transisional, yang memberikan <strong>tinjauan</strong> alternatif konstitusionalisme<br />

dalam usianya yang telah mencapai tiga abad ini. Paradigma alternatif yang dijelaskan di<br />

sini memiliki dampaknya di luar masa transisi untuk memahami konstitusionalisme,<br />

<strong>tinjauan</strong> yudisial dan prinsip penafsiran yang relevan.<br />

Konstitusionalisme dalam masa-masa perubahan politik dikatakan memiliki<br />

kaitan “konstruktivis” dengan tatanan politik yang ada. Konstitusionalisme transisional<br />

tidak hanya diciptakan oleh tatanan politik yang ada, namun juga menciptakan<br />

perubahan. Inilah peran konstruktivis dari konstitusi. Konstitusi transisional dihasilkan<br />

dari berbagai proses, sering kali memiliki peran ganda: sebagai konstitusi konvensional,<br />

selain juga peran lain yang lebih radikal dalam transformasi politik. Penyusunan<br />

konstitusi transisional juga merespon pemerintahan lama, melalui prinsip-prinsip yang<br />

secara kritis menajamkan sistem politik yang baru dan mendorong perubahan politik<br />

lebih lanjut dalam sistem politik tersebut. Konstitusi transisional memandang ke belakang<br />

sekaligus ke depan, dan dilatarbelakangi oleh konsepsi keadilan konstitusional yang khas<br />

pada masa transisi.<br />

Model-Model Utama<br />

Penyusunan teori tentang sifat dan peran konstitusionalisme dalam masa-masa perubahan<br />

politik lazimnya dipandu oleh perspektif realis atau idealis yang saling bertentangan.<br />

Dalam pandangan realis, konstitusi dalam masa perubahan politik dianggap hanya<br />

mencerminkan kondisi perimbangan kekuasaan politik yang ada, dan dengan demikian,<br />

1 Tentang penyusunan konstitusi kontemporer, lihat Julio Faundez, “Constitutionalism: A Timely Revival”,<br />

dalam Douglas Greenberg et al. (eds.), Constitutionalism an Democracy: Transitions in the Contemporary<br />

World, New York: Oxford University Press, 1993, 354, 356. Lihat umumnya John Elster dan Rune<br />

Slagstad, Constitutionalism and Democracy: Studies in Rationality and Social Change, New York:<br />

Cambridge University Press, 1988 (kumpulan esai tentang kaitan konstitusionalisme dan demokrasi).<br />

1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!