19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menunjukkan realitas inti: peninggalan sejarah penindasan negara tidak bisa menghilang<br />

dengan sendirinya, meskipun sering kali penyelesaiannya ditunda.<br />

Dilema Transitory Tort<br />

Apa yang terjadi dengan keadilan reparatoris bila negara tidak mengakui hak-hak<br />

demikian? Ke mana perginya hak-hak tersebut? Apakah pemenuhannya terikat dengan<br />

rezim penerus, atau bisa dipenuhi oleh pihak lainnya? Sejumlah kasus di Amerika Serikat<br />

tentang “pelanggaran berat” hak asasi manusia menunjukkan bahwa dalam kasus<br />

penindasan yang paling buruk, pemenuhan hak korban tidak terbatas oleh batas negara<br />

yang terkait. Ini sering kali terlihat pada awal transisi, ketika mereka yang terlibat dalam<br />

pelanggaran di masa sebelumnya sering kali melarikan diri.<br />

Ketika rezim berkuasa di Paraguay menolak bertanggung-jawab atas tewasnya<br />

Joel Filartiga karena penyiksaan, keluarga korban mencari keadilan hingga ke Amerika<br />

Serikat, di mana pelakunya mantan kepala polisi Paraguay, melarikan diri. Dalam suatu<br />

kasus yang kemudian menjadi preseden penting bagi korban pelanggaran negara untuk<br />

memperoleh hak-haknya di pengadilan Amerika, keluarga korban menggunakan hukum<br />

berusia dua abad, Alien Tort Act, yang berasal dari masa pembentukan negara itu, yang<br />

memberikan jurisdiksi kepada Amerika Serikat untuk mengadili warga negara asing<br />

dalam kasus pelanggaran terhadap “hukum bangsa-bangsa”. 94 Dipandu dengan analogi<br />

terhadap pembajakan, pengadilan banding menyatakan bahwa “penyiksaan oleh negara”<br />

merupakan pelanggaran terhadap “hukum bangsa-bangsa”, dan dengan demikian tuntutan<br />

ini dapat diadili di pengadilan mana pun. 95 “Untuk keperluan tanggung jawab perdata,<br />

penyiksa tersebut – seperti bajak laut dan pedagang budak sebelumnya – dianggap<br />

sebagai hostis humani generis, musuh seluruh umat manusia”. 96 Klaim kompensatoris<br />

yang berasal dari hak-hak yang dilindungi “hukum bangsa-bangsa” secara tradisional<br />

dianggap sebagai penyebab tindakan transitoris, yang dapat diadili di mana pun.<br />

Penyiksaan secara sengaja, seperti pembajakan, melanggar hukum bangsa-bangsa;<br />

dengan demikian, hak untuk mendapatkan reparasi dari penyiksaan negara harus<br />

diperlakukan sebagai klaim transitoris.<br />

Kasus Joel Filartiga dilanjutkan dengan sejumlah besar kasus-kasus alien tort<br />

lainnya, biasanya tentang penyiksaan negara atau eksekusi di luar hukum. Dalam kasus<br />

Forti dan Siderman, tuntutan diajukan kepada penyiksa Argentina yang ditemukan di<br />

Amerika Serikat. Tindakan penyiksaan yang merupakan tanggung jawab Argentina<br />

dianggap melanggar norma-norma “jus cogens”, norma-norma kuat dalam hukum<br />

internasional yang tidak bisa diabaikan dan memiliki keberlakuan dan perlindungan yang<br />

universal. 97 Kasus in re Estate of Marcos berkaitan dengan penyiksaan di Filipina, yang<br />

94<br />

Lihat Judiciary Act of 1789, U.S. Code, vol. 28, bag. 1350 (1993).<br />

95<br />

Filartiga vs. Pena-Irala, 630 F2d 876, 890 (2d Cir 1980) (menyatakan bahwa penyiksaan resmi<br />

melanggar “norma-norma yang telah mapan dalam hukum hak asasi manusia internasional, dan dengan<br />

demikian juga hukum bangsa-bangsa”).<br />

96<br />

Ibid., 884-87. Lihat umumnya Ian Brownlie, Principles of Public International Law, edisi keempat, New<br />

York: Oxford University Press, 1990, 238-39 (tentang hukum internasional di laut lepas).<br />

97<br />

Forti vs. Suarez-Mason, 672 F Supp 1531 (1987); Siderman de Blake vs. Argentina, 965 F2d 699 (9th<br />

Cir 1992).<br />

30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!