19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

masyarakat-masyarakat yang terpecah oleh garis politik di Amerika Latin. Praktik<br />

reparatoris transisional memiliki peran ganda: memandang ke belakang dalam<br />

memperbaiki kesalahan negara yang telah dilakukan, sekaligus memandang ke depan<br />

dalam memajukan tujuan perdamaian dan rekonsiliasi dalam transisi.<br />

Reparasi di Amerika Latin menunjukkan kompleksnya peran kebijakan<br />

reparatoris dalam masa transisi. Reparasi transisional memiliki tujuan berganda. Bila<br />

reparasi dilakukan sebagai alternatif eksplisit terhadap penghukuman, mereka<br />

menunjukkan cara-cara alternatif untuk pembersihan nama baik dan rehabilitasi seperti<br />

diajukan oleh sanksi pidana. Tindakan reparatoris transisional memikul beban tanggung<br />

jawab terhadap pelanggaran di masa lalu secara terbuka. Bahkan, pergeseran tekanan dari<br />

kerugian yang diderita para korban ke pelanggaran yang dilakukan oleh negara terlihat<br />

jelas dalam reparasi moral. Seperti dalam peradilan pidana, dengan memikul tanggung<br />

jawab secara terbuka, pelanggaran dapat diidentifikasi, dan juga pelakunya. Selain<br />

memberikan sanksi bagi para pelanggar, reparasi juga membersihkan para korban. 28<br />

Melalui respon hukum formal yang mengakui status yuridis mereka yang dihilangkan,<br />

keadilan reparatoris merekonstruksi batas-batas komunitas politik.<br />

Karena nilai guna mereka, praktik reparatoris menjadi respon yang paling penting<br />

dalam gelombang transformasi politik kontemporer. “Kebenaran dan reparasi”, suatu<br />

respon yang menggabungkan reparasi dengan penyelidikan sejarah yang dibicarakan<br />

dengan mendalam dalam bab terdahulu, telah menjadi cara utama untuk menyelesaikan<br />

konflik yang telah mengakar di seluruh Amerika Latin dan wilayah-wilayah lainnya.<br />

Perang saudara yang berkepanjangan di El Salvador dapat diselesaikan dengan janji<br />

pembentukan komisi penyelidikan dan tindakan reparatoris. 29 Formula serupa<br />

mendatangkan perdamaian di Guatemala. 30 Di Afrika Selatan, amnesti menjadi bagian<br />

kesepakatan perdamaian untuk ditukar dengan “kebenaran dan rekonsiliasi”. Konstitusi<br />

1993 negara tersebut, yang bejudul “Persatuan Nasional dan Rekonsiliasi”, menyatakan:<br />

“Untuk memajukan rekonsiliasi dan rekonstruksi, amnesti akan diberikan terhadap<br />

tindakan, kelalaian dan pelanggaran berkaitan tujuan politik dan dilakukan dalam<br />

kerangka konflik di masa lalu”. 31 Seperti diinterpretasikan oleh Pengadilan<br />

Konstitusional negara itu, amnesti ini diberikan dengan syarat klarifikasi terhadap<br />

kejahatan politik di masa lalu beserta reparasinya; 32 maka di Afrika Selatan, kedua hal ini<br />

jelas berkaitan. Meskipun terdapat perundang-undangan tersebut, amnesti di Afrika<br />

Selatan diberikan secara bersyarat, dan dengan demikian memerlukan pertimbangan<br />

terlebih dahulu dalam bentuk penyelidikan terhadap pelanggaran di masa lalu. Janji<br />

reparasi ini menjadi insentif bagi para korban untuk bersaksi dalam proses terbuka di<br />

negeri itu; dan tindakan reparatoris dijadikan bagian dari saran-saran dalam Laporan<br />

28 Untuk perdebatan ilmiah terkait tentang peran harga diri dalam perdebatan penghukuman/impunitas, lihat<br />

Jaime Malamud Goti, “Transitional Governments in the Breach: Why Punish State Criminals?” Human<br />

Rights Quarterly 12, No. 1 (1990): 1-16.<br />

29 Lihat PBB, El Salvador Agreements: The Path to Peace, Report of the Commission on Trith for El<br />

Salvador, DPI/1208 (1992).<br />

30 Lihat “Guatemalan Foes Agree to Set up Rights Panel”, New York Times, 24 Juni 1994, rubrik<br />

internasional.<br />

31 Konstitusi Afrika Selatan, bagian penutup.<br />

32 Lihat Azanian Peoples Organization (AZAPO) and Others v. President of the Republic of South Africa<br />

and Others, 1996 (4) SA LR 671 (CC).<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!