19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

legal yang baru. Sanksi parsial yang ditimbulkan, misalnya berada di luar kategori legal<br />

konvensional. Perkembangan ini menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang<br />

kaitan antara usaha pemulihan dengan pelanggaran, dan terutama beratnya pelanggaran yang<br />

dilakukan oleh negara. Sanksi transisional menjelaskan kaitan antara konsep-konsep<br />

pertanggungjawaban demokratik dan hak-hak individual daam kontribusinya untuk<br />

pembangunan politik liberal.<br />

Bab III, menyelidiki proses kerja keadilan historis. Setelah masa-masa pemerintahan<br />

yang represif, masyarakat transisional sering kali mengadakan penyelidikan tentang sejarah<br />

dan pertanggungjawabannya. Penyelidikan dan narasi sejarah ini memainkan peran penting<br />

dalam transisi dari masa lalu ke masa kini. Pemaparan sejarah ini menggambarkan<br />

peninggalan masa lalu represif suatu negara dan dengan demikian menarik garis yang<br />

mendefinisikan ulang masa lalu dan merekonstruksi identitas politik suatu negara. <strong>Keadilan</strong><br />

historis transisional menggambarkan kaitan konstruktif antara rezim kebenaran dan rezim<br />

politik, menjelaskan hubungan dinamis antara pengetahuan dengan kekuasaan politik.<br />

Bab IV membahas keadilan dan dimensi reparatorisnya. Fokus keadilan reparatoris<br />

transisional adalah reparasi atau perbaikan kesalahan yang telah dilakukan. Mungkin<br />

merupakan bentuk transisi yang paling umum, banyaknya fokus pada keadilan reparatoris di<br />

berbagai kawasan mencerminkan peran dan fungsi kompleksnya dalam masa-masa perubahan<br />

politik radikal. Tindakan reparatoris tampak sebagai langkah menuju liberalisasi yang paling<br />

penting, karena hal tersebut merupakan pengakuan terhadap hak-hak individual. Perlindungan<br />

yang setara terhadap hak-hak individual merupakan dasar bagi negara liberal; maka, tindakan<br />

perbaikan ini memainkan peran konstruktif yang penting bagi suatu negara yang berusaha<br />

untuk menaati kedaulatan hukum. Dalam transisi ganda ekonomi dan politik yang mencirikan<br />

gelombang perubahan politik yang mutakhir ini, reparasi memiliki peran politik yang eksplisit<br />

untuk menengahi perubahan, dengan membentuk tonggak-tonggak baru dalam komunitas<br />

politik di tengah-tengah masa transisi. Tindakan reparatoris transisional telah melampaui<br />

peran konvensionalnya untuk memberikan ganti rugi saja, dan mendapatkan peran fungsional<br />

dan simbolis yang terkait erat pada transformasi politik suatu negara.<br />

Bab V menyelidiki keadilan administratif dan penggunaan hukum publik untuk<br />

mendefinisikan kembali parameter keanggotaan politik, partisipasi dan kepemimpinan di<br />

dalam komunitas politik. Sementara pembersihan dan pengurangan hak politik merupakan hal<br />

yang lazim setelah revolusi, pertanyaannya adalah apakah ada prinsip-prinsip tertentu yang<br />

memandu tindakan-tindakan tersebut dalam transisi politik. Lebih dari respon transisional<br />

lainnya, tindakan kolektif politis yang eksplisit memberikan tantangan bagi terciptanya<br />

kedaulatan hukum dalam rezim yang sedang meliberalkan diri. <strong>Keadilan</strong> administratif<br />

menjelaskan potensi hukum untuk membangun kembali kaitan antara individu dan komunitas<br />

politik dalam masa transisi. Pemberlakuan hukum-hukum publik tersebut mendefinisikan<br />

batasan-batasan yang baru dengan dasar politik yang luas. Melalui keadilan administratif,<br />

hukum publik digunakan untuk merespon rezim lama, dan membangun kembali tatanan politik<br />

untuk menggantikannya. Respon ini merupakan contoh jurisprudensi transisional dalam<br />

bentuknya yang paling radikal.<br />

Bab VI mengeksplorasi konstitusionalisme transisional. Konstitusional transisional<br />

memiliki peran konstitutif yang konvensional, namun juga memiliki peran transformatif.<br />

Sementara kita biasanya menganggap konstitusi sebagai teks yang mendasar dan melihat ke<br />

depan; dalam masa perubahan politik radikal, konstitusi bisa berupa teks dinamis yang<br />

menengahi, sekaligus melihat ke depan dan ke belakang, dan mencakup berbagai modalitas<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!