19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dilema transisional yang utama adalah bagaimana mengkonsepkan keadilan dalam konteks<br />

pergeseran normatif besar-besaran. Masalah ini diredam oleh hukum internasional, karena<br />

hukum internasional memberikan kontinuitas dalam hukum, dan terutama, standar<br />

pertanggungjawaban. Jadi, pemantapan nilai-nilai hukum internasional pada masa pascaperang<br />

dianggap memberikan dasar jurisdiksional yang melampaui batasan hukum pidana<br />

domestik. Hukum internasioanal tampaknya memberikan cara untuk mengatasi masalah<br />

retrospektivitas yang endemik dalam keadilan transisional. Standar dan forum internasional<br />

menjunjung kedaulatan hukum, sementara memenuhi pula prinsip keadilan dan imparsialitas.<br />

Nilai aksi legal internasional yang mengikat dan menjadi preseden sering kali dianggap lebih<br />

tinggi daripada tindakan domestik. Perbedaan hukum domestik berarti bahwa kejahatankejahatan<br />

tertentu akan bisa dihukum di negara-negara tertentu, namun tidak di negara<br />

lainnya. Terlebih lagi, kejahatan yang benar-benar mengerikan, seperti pembantaian massal,<br />

tidak bisa ditanggapi dengan baik oleh hukum nasional, karena kejahatan demikian<br />

dikonseptualkan secara amat berbeda dengan pelanggaran serupa dalam hukum nasional.<br />

Kejahatan-kejahatan tertentu, seperti penyiksaan, sering tidak bisa ditanggapi dengan<br />

memuaskan atau tidak diakui oleh hukum nasional, meskipun gerakan untuk mencantumkan<br />

standar-standar hukum internasional ke dalam hukum domestik mungkin dapat meredam<br />

masalah ini. Hukum pidana internasional memberikan cara yang jelas untuk<br />

mengkonseptualkan kemungkinan paradoksal tentang pertanggungjawaban rezim yang jahat di<br />

bawah hukum.<br />

Itulah sebabnya hukum pidana internasional membangun analogi historis keadilan<br />

pasca-perang yang mendominasi pengadilan Nuremberg. Ia mendefinisikan keadilan di<br />

Nuremberg, dengan pelanggaran yang paling utama: melakukan peperangan. Dan, menurut<br />

piagam pembentukannya, tujuan pengadilan tersebut adalah untuk mengadili penjahatpenjahat<br />

perang terpenting untuk pelanggaran – yang terkait dengan perang. Dan forum untuk<br />

pengadilan tersebut berbentuk tribunal militer internasional, dan pelanggaran utamanya adalah<br />

agresi. Bahkan “kejahatan terhadap kemanusiaan”, kekejaman yang dilakukan terhadap warga<br />

sipil, hanya diadili di Nuremberg apabila terkait dengan perang. Batasan yang penuh kehatihatian<br />

dalam pelaksanaan tribunal ini mempertahankan pandangan ketidakadilan negara<br />

sebagai ketidakadilan yang dilakukan oleh negara asing. Garis tipis yang membatasi<br />

pengadilan Nuremberg ini akan memiliki dampak yang akan membatasi potensi preseden<br />

tersebut bagi keadilan transisional.<br />

Dilema Kejahatan Dilakukan Negara tetapi Pertanggungjawabannya Bersifat Individual<br />

Peradilan pidana transisional menimbulkan dilema besar tentang bagaimana membebankan<br />

pertanggungjawaban pidana untuk pelanggaran-pelanggaran yang mengimplikasi negara<br />

dalam kebijakan represif. Jurisprudensi internasional memberikan standar dalam bentuk<br />

prinsip-prinsip Nuremberg. Diformulasikan setelah pengadilan tersebut atas permintaan<br />

Sidang Umum PBB, “Prinsip Nuremberg” merupakan pemurnian dari keputusan-keputusan di<br />

Nuremberg dan merupakan titik penting dalam konseptualisasi pertanggungjawaban untuk<br />

kejahatan negara. Untuk pertama kalinya, tribunal dan pengadilan-pengadilan yang<br />

menyusulnya secara jelas menyatakan bahwa tanggung jawab untuk kekejaman bisa<br />

dibebankan kepada individu menurut hukum internasional: “Semua orang yang melakukan<br />

8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!