Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam
Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam
Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
harus diutamakan”. 82 Pola serupa tampak dalam transisi dari pemerintahan militer di Amerika<br />
Latin. Segera setelah dekade 1980-an, pengadilan junta militer Argentina mulai melakukan<br />
batasan terhadap pengadilan lebih lanjut, dan memberikan pengampunan. 83 Sementara pada<br />
awal transisi militer diancam oleh hukuman, secara progresif ancaman tersebut dikikis –<br />
pertama melalui pengampunan oleh presiden, dan kemudian melalui keputusan legislatif yang<br />
membatasi jurisdiksi dan memberikan amnesti umum (blanket amnesty). Pada akhirnya,<br />
pengampunan presiden diberikan secara luas kepada semua orang yang dituduh melakukan<br />
kekejaman, termasuk para pemimpin tertinggi junta militer. Amnesti diterima sebagai hal yang<br />
umum di seluruh wilayah benua tersebut, misalnya di Cili, Nikaragua dan El Salvador, yang<br />
dampaknya akan dibicarakan lebih lanjut dalam bab ini.<br />
Kisah ini terulang lagi dalam pengadilan suksesor setelah keruntuhan komunis.<br />
Sepuluh tahun setelah revolusi, dan di seluruh wilayah Eropa, terlihat penerapan sanksi yang<br />
terbatas. Dalam pengadilan penjaga perbatasan Jerman, penangguhan penjatuhan hukuman<br />
menjadi norma, 84 demikian pula di Republik Ceko. Di Romania, para mantan pemimpin<br />
komunis dan polisi yang dipenjara berkaitan dengan pembantaian pada bulan Desember 1989<br />
dibebaskan dalam jangka waktu dua tahun, baik karena alasan kesehatan atau karena<br />
pengampunan dari presiden. Di Bulgaria, usaha terpenting untuk melakukan penghukuman<br />
gagal; Todor Zhivkov tidak menjalani hukumannya untuk kasus pencurian, sementara orangorang<br />
lainnya mendapatkan pengampunan. Di Albania, <strong>sebuah</strong> hukum amnesti memberikan<br />
kekebalan bagi banyak mantan pemimpin rezim lama yang dihukum untuk penyalahgunaan<br />
kekuasaan, termasuk presiden komunis terakhir negara itu. Selama sekitar lima tahun transisi<br />
di wilayah tersebut, arah perkembangan menunjukkan lemahnya penerapan tahap terakhir<br />
kebijakan penghukuman ini. Sebagaimana terlihat dari sejarah, terdapat batasan de facto<br />
terhadap sanksi pidana.<br />
Fenomena yang sama terlihat di wilayah-wilayah lainnya. Di Korea Selatan pascakediktatoran,<br />
para presiden yang didakwa melakukan korupsi akhirnya diampuni setelah<br />
82 Amnesty Internasional, Torture in Greece, 65. Diamandouros, “Regime Change and the Prospects for<br />
Democracy in Greece: 1974-1983”, 138-64, 161.<br />
83 Lihat “Argentine Seeks Rights-Trial Curb: Alfonsin Urges a Time Limit on Prosecution for Abuses under<br />
Military Rule”, New York Times, 6 Desember 1986, rubrik internasional. Lihat juga “200 Military Officers Are<br />
Pardoned in Argentina”, New York Times, 8 Oktober 1989, rubrik internasional, hlm. 12. Tentang gelombang<br />
kedua pemberian pengampunan, lihat Shirley Cristian, “In Echo of the ‘Dirty War’ Argentines Fight Pardons”,<br />
New York Times, 28 Desember 1990, rubrik internasional, hlm. A3. Lihat juga Americas Watch, Truth and<br />
Justice in Argentina: An Update, New York: Human Rights Watch, 1991; Carlos Nino, “The Duty to Punish Past<br />
Abuses of Human Rights Put into Context: The Case of Argentina”, Yale Law Journal 100 (1991): 1619.<br />
Perkembangan terakhir di Argentina bertentangan dengan gejala ini. Lihat “President Says He Won’t<br />
Veto Repeal of Amnesty Laws”, Agence France-Presse, Buenos Aires, 26 Maret 1998; Marcela Valente,<br />
“Rights-Argentina: Dissatisfaction with Repeal of Amnesty Laws”, Inter Press Service, Buenos Aires, 25 Maret<br />
1998.<br />
84 Untuk <strong>tinjauan</strong> tentang kasus penjaga perbatasan, lihat Micah Goodman, “After the Wall: The Legal<br />
Ramifications of the East German Border Guard Trials in Unified Germany”, Cornell International Law Journal<br />
29 (1996): 727. Lihat juga “Former Albanian President Has Sentence Cut by Three Years”, Agence France<br />
Presse, 30 November 1994, tersedia di Lexis, News Library, arsip AFP; Henry Kamm, “President of Albania<br />
Rebuffed on Charter”, New York Times, 1 Desember 1994, tersedia di Lexis, News Library; “28 Communist<br />
Officials Tried for Antoconstitutional Activity”, CTK National News Wire, 21 September 1994, tersedia di Lexis,<br />
News Library, arsip CTK (vonis terhadap mantan menteri keuangan Cekoslowakia Zak dan Ler); “Romanians<br />
Protest over Communist Bosses Release”, Reuters World Service, 21 September 1994, tersedia di Lexis, News<br />
Library, arsip Reuters.<br />
27