Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam
Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam
Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
paling represif. Hal ini sekali lagi menunjukkan bagaimana peninggalan masa lalu masih dapat<br />
mempengaruhi respon transisional. Jerman-bersatu dan bekas Cekoslowakia, misalnya,<br />
menggunakan berbagai pendekatan untuk menyikapi peninggalan negara represif dari masa<br />
lalu. Masing-masing negara tersebut bereksperimen dengan berbagai tingkat kebebasan dan<br />
akses terhadap arsip dari masa pemerintahan yang lalu. Pada akhirnya, dicapai kesimpulan<br />
yang merupakan kompromi, bukan pemusnahan arsip-arsip tersebut maupun akses<br />
sepenuhnya.<br />
Di balik Tembok Berlin, tidak ada simbol penindasan Komunis yang lebih jelas<br />
daripada tumpukan tinggi arsip-arsip polisi Jerman Timur (“Stasi”). Selama 40 tahun, negara<br />
melalui kementerian keamanan dan dengan dukungan Partai Komunis mengumpulkan<br />
dokumentasi tentang warganya sendiri. Jumlahnya saja sudah luar biasa: dari 18 juta warga<br />
negara, lebih dari sepertiganya diawasi oleh negara. 90 Dikatakan bahwa ada “enam juta” arsip,<br />
angka yang sama dengan jumlah korban Holocaust, yang menunjukkan analogi sejarah dengan<br />
penindasan masa Perang Dunia Kedua dan mendukung argumen bahwa pada saat ini, Jerman<br />
akan “mengambil tindakan” terhadap masa lalunya. 91<br />
Dengan perubahan politik, timbul pertanyaan tentang apa yang dilakukan dengan<br />
arsip-arsip negara. Jika represi dilakukan dengan kerahasiaan, keadilan dicapai dengan<br />
mengungkapkan kebenaran. Sejak awal reunifikasi Jerman, terdapat dukungan kuat dari<br />
masyarakat untuk mengungkapkan arsip-arsip ini. Maka, disahkanlah Undang-Undang tentang<br />
Arsip Dinas Keamanan Negara bekas Republik Demokratik Jerman (UU Arsip Stasi) untuk<br />
“memberikan kepada warga negara individual kemungkinan akses terhadap data pribadi yang<br />
disimpan yang menyangkut dirinya, sehingga ia bisa mengetahui apa pengaruh dinas<br />
keamanan negara terhadap dirinya”. 92 Namun, seperti kemudian menjadi jelas bahkan bagi<br />
korban penindasan di masa lalu, kebebasan informasi tidak selalu merupakan hal yang baik.<br />
Pengungkapan arsip seseorang bisa berarti penemuan bahwa ia telah dimata-matai oleh<br />
anggota keluarga atau teman, yang merusakkan hubungan karier, persahabatan bahkan<br />
pernikahan. 93 Terlebih lagi, sejak awalnya, pengungkapan arsip Stasi tidaklah mudah, dan<br />
menunjukkan bahwa hal ini memiliki dua sisi. Meskipun undang-undang ini menurut namanya<br />
ditujukan untuk mengembalikan hak-hak korban, ia tidak mengalih-pindahkan hak negara<br />
terhadap arsip ini, sehingga para korban hanya mendapat akses terbatas.<br />
Terlebih lagi, meskipun arsip tersebut mencatat korban pengawasan negara, mereka<br />
juga berkaitan dengan para anggota aparat keamanan. Dengan aspek gandanya, pengungkapan<br />
arsip tidak bisa dikatakan semata-mata dilakukan demi hak para korban. Tujuan yang lain<br />
adalah untuk “menjamin dan mendorong penilaian kembali terhadap dinas keamanan negara<br />
90 Lihat Amos Elon, “East Germany: Crime and Punishment”, New York Review of Books, 14 Mei 1992; Stephen<br />
Kinzer, “East Germans Face Their Accusers”, New York Times Magazine, 12 April 1992; “Ex-E. German<br />
Security Police Moved Over 100,000 Files Abroad”, Reuters Library Report, 29 April 1991, tersedia di Lexis,<br />
News Library – Wires; Richard Meares, “German Debates How to Open Pandora’s Box of Stasi Files”, Reuters<br />
North American Wire, 22 April 1991, tersedia di Lexis, News Library – Wires.<br />
91 Lihat Joachim Gauck, Die Stasi-Akten, Reinbeck bei Hamburg: Rowohlt, 1991.<br />
92 Brochure of the Federal Commissioner for the Records of the State Security Service of the Former German<br />
Democratic Republic on the Task, Sructure and Work of This Authority. Kalimat serupa tampil dalam<br />
pendahuluan undang-undang arsip Stasi. Lihat Act Regarding the Records of the State Security Service of the<br />
Former German Democratic Republic, 20 Desember 1002.<br />
93 Hal ini menjadi subjek banyak eksplorasi jurnalistik yang substansial; lihat misalnya Jane Kramer, Letter from<br />
Berlin, New Yorker, 25 November 1991; Jane Kramer, Letter from Europe, New Yorker, 25 November 1992;<br />
Timothy Garton Ash, The File: A Personal History, New York: Random House, 1997.<br />
33