19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

menunjukkan cara pikir yang lebih fleksibel tentang apa kegunaan penghukuman, dengan<br />

menunjukkan kesalahan tanpa harus membebankan kesalahan atau hukuman. Sementara<br />

dalam teori penghukuman (penal theory) yang umum, justifikasi retributif yang berkaitan<br />

dengan hukuman dianggap sebagai praktik yang menyatu-padu, sanksi dalam transisi<br />

mendorong pemikiran kembali tentang teori penghukuman dan justifikasinya dengan<br />

mengaitkannya lebih dekat dengan berbagai tahapan dalam proses pidana. Sanksi transisional<br />

menunjukkan cara alternatif untuk pemikiran ide retributif. 91<br />

Meskipun sanksi transisional dicirikan oleh keterbatasan hukuman, pengalaman di atas<br />

menunjukkan bahwa tujuan utama, yaitu penjatuhan hukuman, dapat dicapai dengan<br />

pemberian hukuman yang ringan – bahkan simbolis. Tujuan retributif utama yang diajukan<br />

oleh proses kriminal yang terbatas adalah pengakuan dan stigmatisasi kejahatan di masa lalu.<br />

Pengutukan terhadap kejahatan di masa lalu memiliki dimensi transformatif. Kejahatan yang<br />

secara terbuka diungkap dan dijelaskan penanggung-jawabnya, dapat mengisolasi pelakunya<br />

dan membebaskan masyarakat secara kolektif melalui proses transformasi yang terukur.<br />

Tindakan sederhana mengungkap kejahatan dapat menstigmatisasikan dan mendiskualifikasi<br />

mereka yang bertanggung-jawab dari lingkup publik dan privat, jabatan kepemimpinan politik<br />

atau semacamnya dalam rezim yang baru. Pengungkapan demikian secara tegas<br />

mengkonstruksikan pelanggaran-pelanggaran ke dalam lingkup publik dan membebankan<br />

tanggung jawab terhadap peristiwa-peristiwa tersebut pada rezim pendahulu. Pada kondisi<br />

perubahan politik yang radikal, beberapa tujuan yang dicoba dicapai oleh proses pidana<br />

konvensional dapat dicapai dalam bentuknya yang lebih terbatas. Sanksi terbatas ini mencakup<br />

pula sanksi kemasyarakatan (civil sanction), yang dibicarakan lebih lanjut pada bab 5.<br />

Kegunaan sanksi terbatas memberikan pelajaran bagaimana tanggung jawab pidana<br />

dikonseptualkan dalam konteks transisional. Meskipun kita lazimnya menjustifikasi hukuman<br />

dengan merujuk tindakan yang dilakukan oleh tersangka pelakunya, 92 dalam masa transisi,<br />

pertanyaannya adalah apakah ada teori tanggung jawab individual yang bisa menjembatani<br />

pergerakan dari rezim represif ke rezim yang lebih liberal. Sanksi transisional yang terbatas<br />

merupakan jembatan tersebut. Ketiadaan hukuman atau sanksi yang berat menunjukkan<br />

pemahaman yang lebih kompleks tentang tanggung jawab pidana dalam penerapan prinsip<br />

tanggung jawab individual dalam konteks pertanggungjawaban pidana yang dikaitkan dengan<br />

kejahatan sistemik dalam pergeseran dari pemerintahan represif.<br />

Pengakuan terhadap batasan tanggung jawab individual didapatkan dengan peniadaan<br />

aspek penghukuman dalam proses. Penerimaan secara umum pengurangan atau peniadaan<br />

hukuman dalam masa-masa demikian menunjukkan pengakuan terhadap berkurangnya tingkat<br />

kesalahan dan tanggung jawab pidana yang terkait yang diasosiasikan dengan pemerintahan<br />

non-demokratik, dengan dampaknya terhadap penerapan prinsip-prinsip tanggung jawab<br />

hukum dalam transisi. Akhirnya, ketika institusi dan proses peradilan pidana tidak memiliki<br />

legitimasi yang biasanya dikaitkan dengan kedaulatan hukum, model pidana parsial paling<br />

tidak menunjukkan bahwa atribut-atribut kedaulatan hukum tetaplah berlaku. Sanksi terbatas<br />

memberikan solusi praktis terhadap dilema transisi yang ditimbulkan oleh penggunaan hukum<br />

pidana untuk mengadakan pergeseran normatif yang dikaitkan dengan pemerintahan yang<br />

lebih liberal.<br />

91 Lihat Sanford H. Kadish, “Foreword: The Criminal Law and the Luck of the Draw”, Journal of Criminal Law<br />

and Criminology 84 (musim dingin/semi 1994): 679, 698.<br />

92 Lihat umumnya Hart, Punishment and Responsibility.<br />

30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!