19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ahwa di Tribunal Nuremberg, Pengadilan Militer Yunani, dan Pengadilan Federal Buenos<br />

Aires, keadilan telah tercapai? Meskipun tidak diberi hukuman maksimum, sanksi pidana<br />

transisional tampaknya menjadi simbol kedaulatan hukum.<br />

Intuisi kita tentang pemberian hukuman adalah dengan menjustifikasikannya dalam<br />

keterkaitannya dengan pelanggaran spesifik dan hukuman terhadap pelaku individual,<br />

sementara sanksi pidana terbatas dijustifikasi secara umum untuk tujuan-tujuan yang<br />

melampaui kejahatan spesifik, dalam kondisi transisional. Sementara intuisi kita adalah bahwa<br />

sifat dan peran sanksi pidana itu kaku, dan stabilitas dianggap sebagai norma inti kedaulatan<br />

hukum, sanksi transisional menunjukkan peran dinamik peradilan pidana dalam memajukan<br />

perubahan normatif. Praktik pemberian hukuman dalam masa-masa ini memajukan<br />

kepentingan transformasi dalam kondisi transisi. Dalam sanksi pidana terbatas, hukum<br />

memediasi transisi. Tujuannya adalah untuk melihat ke belakang dan ke depan, retrospektif<br />

dan prospektif, diskontinu dan kontinu. Pemisahan dari rezim pendahulu diajukan dengan<br />

praktik-praktik pemberian hukuman; mengadili kesalahan pendahulu berarti meninggalkan<br />

kesalahan-kesalahan tersebut. Bahkan bila masalah pertanggungjawaban untuk kejahatan masa<br />

lalu tidak sepenuhnya diselesaikan, penentuan kejahatan-kejahatan di masa lalu dapat<br />

memajukan tujuan-tujuan penting yang berkait dengan pemberian hukuman, seperti klarifikasi<br />

kejahatan lama yang menimbulkan kontroversi. 89<br />

Sanksi terbatas memungkinkan penyelidikan dan pengutukan terhadap kejahatan masa<br />

lalu. Proses pidana dipergunakan untuk menyelidiki, menentukan dan mengutuk kesalahan<br />

dengan signifikansi lebih luas daripada sekadar kontroversi khusus antara para pelaku suatu<br />

pelanggaran tertentu dan korbannya, ke seluruh masyarakat luas yang mengalami pergolakan<br />

politik. Fungsi klarifikasi dari penyelidikan pidana transisional, yaitu tujuan “epistemik”-nya,<br />

berasal dari arti “penuntutan” (prosecution) dari abad ke-16, yaitu untuk mengetahui fakta<br />

secara jelas, untuk memperoleh detail-detail dari suatu permasalahan. 90 Penyelidikan pidana<br />

formal memungkinkan penemuan fakta tentang suatu kejahatan yang kontroversial, dilakukan<br />

dalam proses pidana dengan standar pengetahuan yang tinggi dan melalui prosedur publik<br />

yang formal. Pada masa gejolak politik, pelanggaran yang dilakukan pada masa pemerintahan<br />

sebelumnya memiliki dimensi publik yaitu kebijakan negara, sehingga penyelidikan pidana<br />

memungkinkan <strong>sebuah</strong> negara untuk membangun masa lalu negara yang disepakati bersama<br />

melalui ritual publik kolektif. Dan, meskipun pengetahuan yang didapatkan dari catatan<br />

pengadilan atau penyelidikan pidana tampaknya lebih terbatas daripada pencatatan sejarah<br />

yang lebih mendetail, ia masih tetap berguna dalam masa transisi. Peradilan pidana<br />

transisional memungkinkan suatu bentuk penyelidikan yang sangat terkendali dan terbatas<br />

terhadap masa lalu. Melalui proses pengajuan tuntutan, rezim suksesor di suatu negara secara<br />

efektif mengendalikan arah penyelidikan sejarah, menjelaskan masa lalu politik yang gelap<br />

dari suatu negara. Bahkan dalam bentuknya yang terbatas, sanksi pidana transisional<br />

memajukan kepentingan untuk menentukan dan mengutuk pelanggaran di masa lalu.<br />

Sanksi transisional yang terbatas ini menawarkan resolusi pragmatis terhadap dilema<br />

utama transisi, yaitu masalah pertanggungjawaban individual untuk pelanggaran sistemik yang<br />

dilakukan pada masa pemerintahan terdahulu yang represif. Timbulnya sanksi terbatas ini<br />

89 Lihat Joel Feinberg, Doing and Deserving – Essays in the Theory of Responsibility, Priceton: Princeton<br />

University Press, 1970. Lihat juga Joel Feinberg, Rights, Justice, and the Bounds of Liberty, New York: Oxford<br />

University Press, 1084.<br />

90 Lihat Oxford English Dictionary, edisi kedua, pada entri “prosecution”.<br />

29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!