19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

partai bertanggung-jawab. Setelah puluhan tahun penindasan, sifat partai yang mengancam ini<br />

menjadi jelas.<br />

Dalam kondisi baru saja terlepas dari sistem totaliter yang represif, di mana partai tidak<br />

tunduk pada kedaulatan hukum, timbul pertanyaan tentang bagaimana mentransformasi<br />

kekuasaan partai dan menciptakan sistem multi partai yang stabil. Penindasan konstitusional<br />

terhadap partai memberikan sebagian tanggung jawab kepada pengadilan yang independen.<br />

Dalam mempertimbangankan pelarangan partai di Rusia, Pengadilan Konstitusional akhirnya<br />

memberikan keputusan yang adil bahwa justifikasi demokrasi memungkinkan pelarangan<br />

partai pada tingkat eselon tinggi, yaitu Politbiro dan Komite Sentral, namun tidak demikian<br />

pada tingkat lokal. Melalui proses yudisial yang membahas bagaimana satu partai dianggap<br />

melakukan pelanggaran, justifikasi terhadap tindakan negara ini bisa diumumkan. Pengadilan<br />

Konstitusional memainkan peran penting dalam proses kedaulatan hukum minimal yang<br />

merasionalkan hal yang sebenarnya bisa dianggap sebagai pembersihan politik.<br />

Demokrasi Militan dan Negara Liberal<br />

Pertimbangkanlah penindasan konstitusional terhadap <strong>sebuah</strong> partai dan prinsip dasar<br />

demokrasi militan. Dalam contoh-contoh di atas, partai-partai politik tertentu dikekang karena<br />

dianggap sebagai ancaman terhadap liberalisasi. Ancaman ini bersifat kolektif, demikian pula<br />

sanksinya – pembubaran partai dan penyitaan propertinya. Pemberian sanksi kepada partai<br />

politik mengekspresikan keputusan politik atas dasar politik, yang tampak tidak sesuai dengan<br />

intuisi kita tentang sistem bekerjanya negara liberal. Maka, timbullah pertanyaan: apakah<br />

tindakan ini adalah benar-benar usaha perlindungan, yang bisa dijustifikasi, dari ancaman<br />

konkret terhadap tatanan konstitusional? Atau semata-mata pembatasan yang dipolitisasi<br />

terhadap minoritas politik yang tidak disukai? Sebagai titik awal, bila suatu mayoritas politik<br />

membatasi minoritas untuk berpartisipasi dalam lingkup publik, kebijakan ini pasti akan<br />

dicurigai.<br />

Namun, apakah hal sebaliknya merupakan skenario yang mungkin akan bergantung<br />

pada peran pengadilan. Demokrasi militan adalah respon transisional yang berpremis pada<br />

pandangan tertentu tentang patologi politik demokratis: paradoks demokrasi dan pemerintahan<br />

yang tidak liberal. Demokrasi militan menunjukkan ketegangan yang inheren dalam<br />

demokrasi dan liberalisme, terutama dalam demokrasi konstitusional. Sejauh mana dilema<br />

demokrasi ini dapat digeneralisasikan? Dalam gelombang transisi dan konstitusionalisme<br />

kontemporer, timbul pertanyaan tentang bagaimana merespon pemerintah yang tidak liberal<br />

dan apakah perlu mengikuti langkah konstitusional Jerman. Sejauh mana respon demokrasi<br />

militan ditiru dan menjadi panduan bagi transformasi politik partai di wilayah lainnya?<br />

Pertanyaan ini timbul dalam transisi pasca-komunis. Demokrasi militan merupakan respon<br />

terhadap tirani yang terkait erat dengan sejarah Eropa. Di Eropa Timur dan Rusia,<br />

pemerintahan represif timbul bukan dalam perpolitikan model Weimar, namun dari<br />

totalitarianisme. Di wilayah ini, sejarah patologi politik bukan disebabkan karena terlalu<br />

banyaknya demokrasi, misalnya karena pengambilalihan kekuasaan oleh partai-partai<br />

pinggiran, namun oleh hal sebaliknya – pemerintahan partai tunggal. Namun, argumen untuk<br />

memperluas pandangan demokrasi militan adalah bahwa bila pemerintahan represif timbul<br />

dari proses yang jelas-jelas tidak demokratis, pemerintahan partai tunggal demikian biasanya<br />

mempertahankan kekuasaannya dalam waktu lama hanya bila masyarakat menaatinya. Namun<br />

35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!